Akses air bersih yang belum merata masih menjadi permasalahan sanitasi di
Indonesia sehingga masih banyak masyarakat yang mengandalkan air permukaan
sebagai sumber air baku. Hal ini menimbulkan permasalahan bagi masyarakat yang
tinggal di daerah dengan jenis lahan gambut. Air gambut memiliki warna
kecoklatan dan mengandung zat organik yang tinggi sehingga belum memenuhi
standar air yang berlaku. Maka dari itu, dikembangkan teknologi yang dapat
mengolah air gambut. Salah satu teknologi yang tersedia adalah teknologi membran
ultrafiltrasi (UF). Penelitian ini menggunakan membran dari material polipropilena
(PP) karena memiliki kestabilan kimia dan mekanik yang baik, harga yang relatif
murah, dan ketersediannya yang melimpah. Namun, PP memiliki sifat hidrofobik
dan belum mampu menyisihkan zat organik. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi
dengan proses sulfonasi dalam larutan H2SO4 98% untuk meningkatkan fluks air
dan meminimalkan kemampuan membran dalam menyisihkan zat organik. Pada
penelitian ini, modifikasi pada permukaan membran ultrafiltrasi hollow fiber
berbasis PP dengan metode sulfonasi dilakukan dengan varaisi parameter
modifikasi berupa waktu sulfonasi dan temperatur sulfonasi. Hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa membran yang dimodifikasi pada waktu sulfonasi selama 4
jam dengan temperatur 90? adalah variasi terbaik dalam meningkatkan fluks air
dan menyisihkan kadar warna dan zat organik pada air gambut, dengan persentase
penyisihan warna dan zat organik berturut-turut sebesar 99% dan 72%.