Maloklusi adalah kondisi yang dapat terlihat sebagai ketidak-teraturan pada
gigi, dengan angka kejadian cukup tinggi di populasi Indonesia. Sekitar 80%
masyarakat mengalami masalah ini, seringkali menyebabkan ketidaknyamanan
dalam fungsi, bahkan berdampak pada penampilan dan kepercayaan diri. Hal
ini menciptakan permintaan tinggi untuk perawatan ortodontik, yang secara
tradisional dikenal sebagai ‘BEHEL’ atau kawat gigi cekat oleh masyarakat
lokal. Saat ini, teknologi kedokteran gigi berkembang, mengenalkan alat
alternatif untuk merawat maloklusi: clear aligner. Clear aligner adalah
serangkaian tray plastik yang dirancang untuk memberi tekanan bertahap,
serial demi serial, mengontrol pergerakan gigi ke posisi yang benar. Beberapa
keuntungan seperti kemudahan penggunaan, peningkatan kebersihan mulut,
dan daya tarik estetik telah memicu minat, sehingga pasar global diprediksi
akan terus meningkat. Di tengah inovasi ini, SERI, startup kebanggaan lokal
yang diluncurkan tahun 2020, masuk ke industri clear aligner. Meski memiliki
potensi besar dan kualitas baik, SERI harus bersaing dengan merek utama di
dunia, invisalign, serta pesaing lokal lainnya seperti RATA dan OneSmile.
Sebagai merek baru di Indonesia, untuk mempertahankan daya saingnya,
tantangan SERI terletak pada memaksimalkan penjualan produknya yang
dimulai dengan meningkatkan kesadaran merek untuk mendorong niat beli
yang berpotensi menghasilkan penjualan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana meningkatkan
penjualan SERI, dengan mengatasi penyebab utama yaitu rendahnya kesadaran
merek. Rencana pemasaran akan dirancang untuk dapat menjangkau pasar
potensial baik melalui online maupun offline. Penulis melakukan penelitian
kuantitatif dengan menyebarkan survey online untuk mengetahui faktor yang
disukai pelanggan potensial, yang dikombinasikan dengan penelitian kualitatif
eksternal serta pihak internal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan
solusi terbaik untuk meningkatkan penjualan SERI. Penulis berharap dengan
mencapainya dapat berkontribusi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
oleh SERI