digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wilda Panjaitan
PUBLIC Ridha Pratama Rusli

Saat ini, industri memproduksi asam lemak melalui proses yang sangat intensif terhadap energi, seperti metode Colgate-Emery dan Twitchell. Metode proses tersebut melibatkan suhu minimum 250°C dan tekanan 50 bar. Kondisi ekstrem ini diperlukan untuk meningkatkan kelarutan antara minyak dan air, mengurangi viskositas minyak, dan kinetika reaksi yang cepat. Namun, proses produksi di industri saat ini menghasilkan biaya operasional yang tinggi dan menyebabkan reaksi samping yang tidak diinginkan, seperti polimerisasi asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang merupakan komponen berharga dalam minyak nabati. Pendekatan reaksi yang lebih ramah lingkungan menggunakan hidrolisis katalitik dengan enzim lipase menjadi solusi untuk mengurangi konsumsi energi dengan tetap menjaga efisiensi proses produksi asam lemak. Upaya optimasi penggunaan lipase untuk meningkatkan umur operasional dan penggunaan kembali dilakukan dengan mengimobilisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengimobilisasi lipase pada Ni foam dan mengkaji penggunaannya dalam memproduksi asam lemak. Ni foam memiliki porositas yang tinggi dengan kepadatan massa yang rendah sehingga dapat mengurangi efek penurunan tekanan dan meningkatkan laju difusi selama reaksi. Ni foam juga memiliki afinitas yang tinggi dengan enzim lipase rekombinan dan memiliki kekuatan stabilitas mekanik yang tinggi yang cocok diaplikasikan untuk katalisis enzimatik pada Rotating Bed Reactor (RBR). Hasil fisikokimia menunjukkan 97,45% dan retensi aktivitas awal sebesar 74,93%. Penggunaan Ni foam untuk imobilisasi lipase dalam RBR merupakan pendekatan inovatif untuk meningkatkan produksi asam lemak. Pengaruh kecepatan putaran terhadap efisiensi hidrolisis merupakan parameter yang diamati. Selama proses batch, hidrolisis minyak sawit mencapai 55,38% selama waktu reaksi 9 jam. Turn Over Frequency (TOF) dari lipase amobil juga meningkat seiring dengan peningkatan kecepatan putaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim amobil dapat mempertahankan 85,40% aktivitasnya setelah dua hari pada suhu 60°C. Enzim tamobil juga memiliki stabilitas penyimpanan dengan aktivitas retensi 83,16% pada suhu 4°C dan 56,61% pada suhu 27°C. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan enzim amobil mengalami penurunan 46,56% aktivitasnya setelah penggunaan berulang 6 siklus dengan produktivitas total asam lemak yang 6,42 kali lebih tinggi daripada enzim bebas. Hal ini menunjukkan potensi penggunaan Ni foam untuk aplikasi industri.