digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Evolusi uang telah beralih dari sistem barter ke pembayaran digital, dengan kemajuan teknologi keuangan terkini yang mendorong perubahan global. Meskipun negara-negara maju seperti Inggris memimpin dalam pembayaran digital, menghasilkan pendapatan sebesar £6,6 miliar per tahun, negara- negara berkembang seperti Indonesia dengan cepat mengadopsi teknologi ini namun masih menghadapi tantangan. Indonesia, salah satu negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN, mengalami pertumbuhan signifikan dalam penggunaan pembayaran digital, namun masih tertinggal dibandingkan negara-negara seperti Inggris. Untuk mengatasi tantangan ini, teknologi keuangan digital, seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), telah diperkenalkan. QRIS, yang dikembangkan oleh Bank Indonesia, adalah sistem kode QR terpadu yang menyederhanakan pembayaran digital dengan mengintegrasikan beberapa bank dan dompet elektronik seperti GoPay, DANA, dan OVO. QRIS bukan sekadar alat pembayaran; hal ini bertujuan untuk meningkatkan proses perekonomian, mempercepat transaksi, dan meningkatkan akses terhadap pembiayaan, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM sangat penting bagi perekonomian Indonesia namun seringkali mengalami kesulitan dalam pengelolaan keuangan. Banyak yang gagal dalam waktu lima tahun karena praktik keuangan yang buruk, dengan 77,5% tidak mengelola laporan keuangan. Teknologi keuangan digital, khususnya QRIS, menawarkan solusi menjanjikan terhadap tantangan-tantangan ini, dan berpotensi meningkatkan pengelolaan keuangan di kalangan UMKM. Studi ini menyelidiki dampak QRIS terhadap pengelolaan keuangan dan kinerja UMKM Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memahami bagaimana QRIS dapat meningkatkan pengelolaan keuangan, mengatasi penurunan pendapatan, dan meningkatkan stabilitas keuangan. Penelitian ini didorong oleh dua pertanyaan kunci: Bagaimana QRIS mempengaruhi praktik pengelolaan keuangan UMKM? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja keuangan mereka? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan rekomendasi bagi para pembuat kebijakan, lembaga keuangan, dan UMKM dalam menavigasi transformasi digital.