Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB VI - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu kebijakan inventori berkelanjutan dengan
mempertimbangkan penggunaan kembali (reuse) komponen elektronik untuk produk
Printed Circuit Board Assembly (PCBA) di PT X. PCBA adalah perakitan komponen
elektronik pada papan sirkuit cetak (PCB) yang digunakan untuk menghubungkan dan
mendukung berbagai perangkat elektronik. Kebijakan inventori berkelanjutan komponen
PCBA penting untuk memastikan kelancaran produksi, meminimasi biaya inventori
komponen, dan mendukung misi keberlanjutan perusahaan. Kebijakan inventori
berkelanjutan akan mempertimbangkan strategi penggunaan ulang komponen (circularity of
components) sebagai upaya keberlanjutan PT X dalam meminimasi limbah elektronik.
Penelitian ini memodifikasi model Q klasik dengan mempertimbangkan strategi penggunaan
ulang komponen, yang ditunjukkan dengan penambahan struktur biaya untuk memulihkan
komponen yang digunakan kembali dalam ekspektasi total biaya inventori. Komponen biaya
yang dipertimbangkan meliputi 7 (tujuh) komponen biaya, yaitu 1) biaya pembelian
komponen baru, 2) biaya pesan komponen baru, 3) biaya simpan komponen siap pakai, 4)
biaya simpan komponen yang akan dipulihkan, 5) biaya pemulihan komponen, 6) biaya
setup pemulihan komponen, 7) biaya kekurangan stok.
Kebijakan inventori berkelanjutan penelitian ini memiliki ekspektasi total biaya inventori
sebesar Rp 1.397.030.658 per tahun, serta penghematan sebesar 59,40% dari ekspektasi
total biaya inventori eksisting. Kebijakan ini juga menghasilkan rata-rata rasio penggunaan
kembali (reuse) komponen sebesar 64,28% dari 22 komponen yang dianalisis, sehingga
dapat mengurangi 155.567 unit limbah komponen elektronik per tahun. Selain itu, kebijakan
inventori berkelanjutan ini mengoptimalkan tingkat pelayanan hingga mencapai rata-rata
97,28%, menunjukkan bahwa kebijakan inventori berkelanjutan yang diusulkan mampu
memenuhi permintaan manufaktur dengan efektif dan efisien.