digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB VI - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Regina Marvella
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu kebijakan inventori berkelanjutan dengan mempertimbangkan penggunaan kembali (reuse) komponen elektronik untuk produk Printed Circuit Board Assembly (PCBA) di PT X. PCBA adalah perakitan komponen elektronik pada papan sirkuit cetak (PCB) yang digunakan untuk menghubungkan dan mendukung berbagai perangkat elektronik. Kebijakan inventori berkelanjutan komponen PCBA penting untuk memastikan kelancaran produksi, meminimasi biaya inventori komponen, dan mendukung misi keberlanjutan perusahaan. Kebijakan inventori berkelanjutan akan mempertimbangkan strategi penggunaan ulang komponen (circularity of components) sebagai upaya keberlanjutan PT X dalam meminimasi limbah elektronik. Penelitian ini memodifikasi model Q klasik dengan mempertimbangkan strategi penggunaan ulang komponen, yang ditunjukkan dengan penambahan struktur biaya untuk memulihkan komponen yang digunakan kembali dalam ekspektasi total biaya inventori. Komponen biaya yang dipertimbangkan meliputi 7 (tujuh) komponen biaya, yaitu 1) biaya pembelian komponen baru, 2) biaya pesan komponen baru, 3) biaya simpan komponen siap pakai, 4) biaya simpan komponen yang akan dipulihkan, 5) biaya pemulihan komponen, 6) biaya setup pemulihan komponen, 7) biaya kekurangan stok. Kebijakan inventori berkelanjutan penelitian ini memiliki ekspektasi total biaya inventori sebesar Rp 1.397.030.658 per tahun, serta penghematan sebesar 59,40% dari ekspektasi total biaya inventori eksisting. Kebijakan ini juga menghasilkan rata-rata rasio penggunaan kembali (reuse) komponen sebesar 64,28% dari 22 komponen yang dianalisis, sehingga dapat mengurangi 155.567 unit limbah komponen elektronik per tahun. Selain itu, kebijakan inventori berkelanjutan ini mengoptimalkan tingkat pelayanan hingga mencapai rata-rata 97,28%, menunjukkan bahwa kebijakan inventori berkelanjutan yang diusulkan mampu memenuhi permintaan manufaktur dengan efektif dan efisien.