digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri transportasi dan logistik sedang mengalami transformasi signifikan akibat munculnya Industri 4.0 dan perkembangan yang akan datang dari Industri 5.0. Kemajuan ini berpotensi memengaruhi arah industri dalam lima tahun mendatang, baik secara global maupun di Indonesia. Dengan 80% pelanggannya berasal dari generasi milenial dan Gen Z, PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) terus melakukan perubahan dan peningkatan layanan, salah satunya melalui transformasi digital di tiga area utama: Bisnis, Teknologi, dan Organisasi. Keberhasilan transformasi digital ditentukan oleh sejumlah faktor dan dipengaruhi oleh beberapa elemen kunci. Kepemimpinan memainkan peran krusial dalam memandu organisasi melalui perjalanan transformatif ini, menetapkan visi, dan mendorong perubahan yang diperlukan. Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengharuskan pemimpin di perusahaan milik negara memiliki 10 kompetensi, termasuk Kepemimpinan Digital. Oleh karena itu, PT KAI, sebagai salah satu perusahaan di bawah pengawasan Kementerian, mengambil langkah proaktif untuk memastikan bahwa setiap pemimpin di perusahaan ini memiliki dan terus mengembangkan kompetensi Kepemimpinan Digital. Berdasarkan hasil assessment center, terlihat bahwa terdapat kesenjangan antara kompetensi kepemimpinan digital saat ini dari karyawan dan level yang dibutuhkan untuk posisi mereka. Kesenjangan negatif ini menunjukkan bahwa tingkat kompetensi saat ini berada di bawah standar yang diinginkan atau diharapkan. Menangani kesenjangan ini sangat penting bagi PT KAI untuk tetap kompetitif dan tangguh dalam menghadapi transformasi digital. Menutupi kesenjangan dalam kompetensi Kepemimpinan Digital penting untuk memastikan bahwa para pemimpin di PT KAI memiliki kemampuan yang cukup untuk menghadapi kompleksitas era digital dan efektif memimpin organisasi menuju tujuan strategisnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan digital di PT KAI (Persero). Tujuan penelitian termasuk mengidentifikasi program pelatihan dan pengembangan yang ada terkait kompetensi kepemimpinan digital serta mengevaluasi dan menganalisis dimensi kompetensi kepemimpinan digital di antara pegawai yang membutuhkan perbaikan terbesar. Ini akan membantu menentukan perbaikan yang diperlukan dan solusi potensial bagi perusahaan. Studi ini mengadopsi Skala Kepemimpinan Digital dengan 15 dimensi, yang dikembangkan oleh Haroon Abbu dkk pada tahun 2022, menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan 124 responden, termasuk asisten manajer, manajer, wakil presiden, dan presiden eksekutif. Studi ini menemukan bahwa kepemimpinan digital termasuk dalam program pengembangan kepemimpinan, yang disesuaikan dengan tingkat jabatan pegawai mulai dari manajer junior hingga presiden eksekutif. Evaluasi menggunakan Skala Kepemimpinan Digital mengungkapkan bahwa nilai terendah berada pada dimensi akuisisi keterampilan dan keberanian, menunjukkan perlunya perbaikan di area tersebut. Penelitian ini menyarankan untuk memberikan pendidikan mengenai transformasi digital, melakukan analisis kesenjangan keterampilan terkait keahlian digital untuk setiap departemen, merekrut individu dengan keterampilan kritis, mengembangkan program pembelajaran yang dipersonalisasi, serta meningkatkan kemampuan analisis data, terutama dalam menginterpretasikan dan menggunakan data untuk pengambilan keputusan. Penelitian ini memberikan kontribusi dengan menyediakan pemahaman tentang kepemimpinan digital dan mengevaluasi serta meningkatkan kompetensi kepemimpinan digital, yang sangat penting bagi organisasi untuk keberhasianl dalam upaya transformasi digital.