Abstrak - Riri Saputri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Riri Saputri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I - Riri Saputri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II - Riri Saputri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III - Riri Saputri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV - Riri Saputri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V - Riri Saputri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Riri Saputri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN - Riri Saputri
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Kesehatan mental merupakan isu penting yang sering kali diabaikan. Mahasiswa,
sebagai kelompok rentan terhadap masalah kesehatan mental, sering
mengalami emosi negatif seperti kecemasan dan depresi yang dapat mempengaruhi
kualitas hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
pengaruh kegiatan astronomi, khususnya stargazing, terhadap penurunan
emosi negatif pada mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah preexperimental
dengan desain penelitian One Group Pre-test Post-test Design.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dari Positive
and Negative Affect Schedule (PANAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
stargazing memiliki pengaruh signifikan dalam menurunkan emosi negatif pada
mahasiswa. Data pre-test menunjukkan rata-rata afek negatif sebesar 34,04
yang menurun menjadi 16,84 pada post-test. Hasil analisis statistik dengan
uji paired t-test menunjukkan p-value kurang dari 0,05, yang mengindikasikan
perbedaan signifikan antara kondisi emosi mahasiswa sebelum dan setelah stargazing.
Selain itu, hasil uji efektivitas menggunakan Cohen’s d menunjukkan
nilai -2,15, yang mengindikasikan bahwa efek penurunan emosi negatif tersebut
memiliki dampak yang besar secara praktis. Hasil analisis kualitatif yang
dilakukan juga mendukung temuan ini dengan menunjukkan bahwa partisipan
merasakan perasaan damai dan relaksasi, kekaguman terhadap keindahan
alam semesta, refleksi yang mendalam, serta peningkatan dalam mindfulness
selama stargazing. Pengalaman ini membantu mereka mengurangi stres, meningkatkan
ketenangan, menumbuhkan rasa kagum terhadap alam semesta,
serta memperdalam refleksi diri. Dengan demikian, stargazing dapat dipertimbangkan
sebagai salah satu metode untuk mendukung kesehatan mental
mahasiswa.