Metode Magnetotelurik merupakan metode geofisika yang memanfaatkan sumber
medan elektromagnetik alamiah yang kemudian digunakan untuk memetakan
struktur resistivitas bawah permukaan bumi. Untuk memperoleh nilai sebaran
resistivitas bawah permukaan bumi dari data magnetotelurik dapat digunakan
metode inversi. Permasalahan inversi pada kasus magnetotelurik pada umumnya
bersifat ill-posed yaitu dimana perubahan besar pada solusi inversi dapat
diakibatkan oleh perubahan kecil pada data, sehingga solusi inversi dapat menjadi
tidak tepat. Untuk mengatasi permasalahan ill-posed dapat digunakan metode
dekomposisi nilai singular. Di dalam penelitian ini inversi dilakukan untuk kasus
2D dengan menggunakan program pemodelan ke depan dengan menggunakan
metode elemen hingga berbasis vektor. Program pemodelan ini dipilih karena
metode elemen hingga berbasis vektor lebih akurat dalam memodelkan medan
elektromagnetik dimana solusi pemodelan sesuai dengan konsep fisis medan.
Inversi dilakukan dengan teknik pemotongan nilai singular, dimana nilai singular
yang kecil dan mendekati nol tidak diikutsertakan dalam proses invers matriks
Jacobian. Program inversi telah diuji untuk model bumi homogen, bumi berlapis
untuk kasus dua lapisan dan tiga lapisan, model kontak vertikal, dan model anomali
kotak resistif dan konduktif serta untuk beberapa variasi toleransi nilai singular.
Pemotongan nilai singular yang terlalu besar akan menyebabkan data-data yang
seharusnya bersifat penting terhadap proses inversi terbuang, sehingga hasil inversi
menjadi tidak tepat.