digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tiffany
PUBLIC Open In Flip Book Yati Rochayati

COVER Tiffany
PUBLIC Open In Flip Book Yati Rochayati

BAB 1 Tiffany
PUBLIC Open In Flip Book Yati Rochayati

BAB 2 Tiffany
PUBLIC Open In Flip Book Yati Rochayati

BAB 3 Tiffany
PUBLIC Open In Flip Book Yati Rochayati

BAB 4 Tiffany
PUBLIC Open In Flip Book Yati Rochayati

BAB 5 Tiffany
PUBLIC Open In Flip Book Yati Rochayati

BAB 6 Tiffany
PUBLIC Open In Flip Book Yati Rochayati

PUSTAKA Tiffany
PUBLIC Open In Flip Book Yati Rochayati

Metode Magnetotelurik merupakan metode geofisika yang memanfaatkan sumber medan elektromagnetik alamiah yang kemudian digunakan untuk memetakan struktur resistivitas bawah permukaan bumi. Untuk memperoleh nilai sebaran resistivitas bawah permukaan bumi dari data magnetotelurik dapat digunakan metode inversi. Permasalahan inversi pada kasus magnetotelurik pada umumnya bersifat ill-posed yaitu dimana perubahan besar pada solusi inversi dapat diakibatkan oleh perubahan kecil pada data, sehingga solusi inversi dapat menjadi tidak tepat. Untuk mengatasi permasalahan ill-posed dapat digunakan metode dekomposisi nilai singular. Di dalam penelitian ini inversi dilakukan untuk kasus 2D dengan menggunakan program pemodelan ke depan dengan menggunakan metode elemen hingga berbasis vektor. Program pemodelan ini dipilih karena metode elemen hingga berbasis vektor lebih akurat dalam memodelkan medan elektromagnetik dimana solusi pemodelan sesuai dengan konsep fisis medan. Inversi dilakukan dengan teknik pemotongan nilai singular, dimana nilai singular yang kecil dan mendekati nol tidak diikutsertakan dalam proses invers matriks Jacobian. Program inversi telah diuji untuk model bumi homogen, bumi berlapis untuk kasus dua lapisan dan tiga lapisan, model kontak vertikal, dan model anomali kotak resistif dan konduktif serta untuk beberapa variasi toleransi nilai singular. Pemotongan nilai singular yang terlalu besar akan menyebabkan data-data yang seharusnya bersifat penting terhadap proses inversi terbuang, sehingga hasil inversi menjadi tidak tepat.