digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Naufal Yazid
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Naufal Yazid
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Naufal Yazid
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Naufal Yazid
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Naufal Yazid
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Naufal Yazid
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Naufal Yazid
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Naufal Yazid
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Pengembangan berorientasi transit (transit oriented development/TOD) adalah pengembangan komunitas pada kawasan dengan orientasi penggunaan lahan campuran yang bertujuan mendorong penduduk untuk tinggal dalam jarak berjalan kaki dari simpul transit; mengurangi ketergantungan pada penggunaan kendaraan pribadi; menciptakan integrasi ruang kota yang menyatukan komponen orang, kegiatan, bangunan, dan ruang publik dalam satu kawasan kompak; dan memiliki konektivitas yang baik di dalam dan ke luar kawasan. Meski telah diimplementasikan pada banyak kota, pengembangan berorientasi transit tetap perlu dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip normatif dan karakteristik lokal kawasan yang direncanakan. Kawasan Martadinata merupakan merupakan salah satu lokasi potensial yang diusulkan untuk dikembangkan dengan konsep TOD di Kota Bandung, tetapi masih belum ada penyusunan rencana spesifik yang dilakukan untuk mewujudkannya. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan perumusan konsep perancangan kawasan berorientasi transit Martadinata sebagai upaya perumusan rencana spesifiknya. Perancangan ini dilakukan dengan menggunakan metode perancangan fragmental dan teknik perancangan optimizing. Pengumpulan data dilakukan secara primer melalui observasi lapangan serta sekunder melalui tinjauan literatur dan observasi tambahan menggunakan bantuan aplikasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif serta analisis tapak. Konsep perancangan kawasan yang dihasilkan adalah menyediakan penggunaan lahan berupa perumahan, komersial, perkantoran, dan ruang terbuka publik dalam blok-blok bangunan vertikal untuk menciptakan kawasan campuran yang padat; menyediakan simpul transportasi yang mengintegrasikan moda transportasi kereta ringan, bus kota/bus rapid transit, dan angkot; terhubung dengan fungsi kegiatan dalam kawasan melalui jalur pejalan kaki dan pesepeda; serta menempatkannya sebagai pusat kawasan; menyediakan jaringan sirkulasi pejalan kaki dan pesepeda yang dilengkapi fasilitas pendukungnya secara memadai; serta menyediakan ruang terbuka publik hijau dan nonhijau yang aktif, atraktif, dan beroperasi sepanjang hari