C-Fikosianin (CPC) yang berasal dari Spirulina platensis merupakan protein-pigmen berwarna biru yang banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti makanan, farmasi, kosmetik dan lainnya. CPC dapat dikembangkan sebagai substrat pengganti dalam penetapan aktivitas protease pankreatin. Pankreatin adalah campuran enzim amilase, lipase, dan protease, yang diproduksi oleh pankreas mamalia seperti sapi dan babi. Pankreatin dalam bidang Farmasi digunakan sebagai agen oral untuk pancreatic enzyme-replacement therapy (PERT). Pankreatin sebagai bahan baku obat harus memenuhi parameter mutu dalam Farmakope Indonesia Edisi VI. Salah satu parameternya adalah penetapan aktivitas protease dengan menggunakan kasein sebagai substratnya. Pada penelitian sebelumnya digunakan CPC sebagai substrat, namun belum dilakukan kondisi reaksi optimum untuk penetapan aktivitas protease pankreatin. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan optimasi kondisi reaksi (suhu, PEG 6000, pH, konsentrasi dapar, waktu inkubasi) untuk penetapannya. Isolasi C-Fikosianin dari Spirulina platensis dilakukan homogenisasi, sonikasi, sentrifugasi, filtrasi, presipitasi dengan garam ammonium sulfat, dan Aqueous Two Phase System dengan PEG 6000 yang menghasilkan Fraksi Pemurnian CPC (F-ATPS). Fraksi tersebut dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan penentuan kadar protein metode Bradford. Selain itu, dilakukan penentuan kadar PEG 6000 dengan Spektroskopi Attenuated Total Reflectance-Fourier Transform Infrared (ATR-FTIR). Hasil kondisi reaksi (saat dicampur) untuk optimasi metode penentuan aktivitas protease pankreatin adalah C-FIkosianin (130 ?g/mL), dapar fosfat 0,05 M pH 7,2, dan PEG 6000 sebesar 5,9%(b/v) serta diinkubasi pada suhu 37°C. Kondisi reaksi optimum ini dapat diterapkan pada pankreatin 5-35 IU/mL (saat dicampur) dengan waktu inkubasi 10-30 menit.