digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Weni Suryani
PUBLIC Alice Diniarti

COVER - Weni Suryani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB I - Weni Suryani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB II - Weni Suryani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB III - Weni Suryani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB IV - Weni Suryani
PUBLIC Alice Diniarti

BAB V - Weni Suryani
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA - Weni Suryani
PUBLIC Alice Diniarti

Indonesia merupakan negara produsen dan eksportir kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terbesar di dunia yang menghasilkan 46,82 juta ton Crude Palm Oil (CPO) pada tahun 2022 dengan luas area perkebunan mencapai 15,34 juta Ha. Produksi CPO terus mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Semakin besar produksi yang dilakukan maka semakin banyak pula limbah yang akan ditimbulkan, salah satunya berupa Palm Kernel Meal (PKM). Upaya pemanfaatan dan pengolahan limbah PKM dapat dilakukan dengan menggunakan larva BSF sebagai biokonverter untuk meningkatkan nilai guna limbah. Lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF), Hermetia illucens L. (Diptera: Stratiomyidae) adalah serangga yang dimanfaatkan sebagai agen biokonversi berbagai limbah organik seperti sisa makanan, limbah sayuran, buah, beberapa limbah produk agroindustri, dan kotoran hewan. Larva BSF mampu mengurangi sampah organik hingga 50% dari berat awal sampah dalam waktu yang relatif singkat. Selain dimanfaatkan sebagai agen biokonverter limbah organik, saat ini larva dan prapupa BSF banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak unggas dan ikan, karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, perkembangan, potensi reproduksi BSF yang dipelihara pada PKM fermentasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Toksikologi, SITH ITB pada kisaran suhu 23-28oC, kelembapan relatif 52-88%, intensitas cahaya 11,8-374,5 lx dengan periode 12 jam terang : 12 jam gelap. Larva BSF berumur 6 hari diberi pakan PKM yang telah difermentasi dengan Effective Microorganism 4 (EM4) dan molase selama 2 hari dan pakan ayam komersil yang diberi air sebagai kontrol, dengan setiap perlakuan diulang 5 kali. Data morfometri (panjang dan bobot) BSF pradewasa dihitung untuk melihat pertumbuhan BSF, selanjutnya data periode perkembangan, mortalitas, periode hidup setiap stadium, ratio kelamin, dan fekunditas dianalisis berdasarkan tabel hidup (cohort) dan dilakukan pula analisis proksimat dari prepupa BSF. Berdasarkan analisis T-Test hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang dan bobot larva, prepupa, dan pupa BSF yang diberi pakan PKM fermentasi tidak berbeda nyata dengan yang diberi pakan kontrol. Namun hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nyata antara periode perkembangan larva yang diberi pakan PKM fermentasi dengan pakan ayam. Hasil analisis tabel hidup menunjukkan bahwa potensi reproduksi BSF yang diberi pakan PKM fermentasi tidak jauh berbeda dengan potensi reproduksi BSF yang diberi pakan ayam komersial, kecuali nilai laju reproduksi bersih (Ro) lebih tinggi pada kontrol. Hasil analisis proksimat menunjukkan terdapat kandungan protein sebesar 39,4% pada prepupa BSF. Berdasarkan hasil riset ini dan hasil analisis proksimat prepupa BSF, dapat disimpulkan bahwa PKM yang difermentasi dapat digunakan sebagai pakan alternatif yang baik dalam pengembangbiakan BSF secara massal