digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Analisis obat memainkan peran penting dalam kontrol kualitas dan pemastian mutu. Spektrofotometri adalah metode yang umum untuk mengidentifikasi dan mengukur senyawa dalam suatu analisis. Adanya kromofor dalam senyawa merupakan syarat analisis menggunakan metode spektrofotometri. Derivatisasi dengan reaksi enzimatik peroksidase merupakan metode yang dapat digunakan untuk memodifikasi senyawa tanpa kromofor. Salah satunya adalah oksidasi golongan fenol oleh hidrogen peroksida (H2O2) dengan keberadaan 4 - aminoantipirin (4- AAP) yang dikatalisis oleh enzim peroksidase menghasilkan suatu kuinonimin membentuk suatu produk berwarna. Tujuan penelitian untuk mengembangkan reaksi enzimatik peroksidase tersebut untuk analisis senyawa obat yang mengandung gugus fenol. Penelitian ini diawali dengan pemilihan senyawa obat dalam Farmakope Indonesia Edisi VI yang mengandung gugus fenol berdasarkan kriteria Emerson, kemudian dilanjutkan dengan penyiapan larutan enzim peroksidase dari lobak putih (Raphanus sativus L.), dan studi reaksi enzimatik dari senyawa obat terpilih. Hasil dari pemilihan senyawa obat yang mengandung fenol dalam Farmakope Indonesia Edisi VI diperoleh 20 senyawa obat yang sesuai dengan kriteria Emerson. Hasil isolasi enzim peroksidase dari lobak putih (Raphanus sativus L.) yang dilakukan menggunakan kombinasi metode homogenisasi, sonikasi, penyaringan, sentrifugasi, dan pembentukan sistem dua fase berair diperoleh karakteristik dengan protein total sebesar 4,9 ± 0,01 mg/ml, aktifitas total 20,9 ± 0,57 U/ml, dan aktifitas spesifik 4,3 ± 0,11 U/mg. Hasil studi reaksi enzimatik peroksidase lobak putih (Raphanus sativus L.) terhadap senyawa obat terpilih menghasilkan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi warna merah dengan intensitas warna merah yang bervarias. Berdasarkan seluruh hasil tahapan penelitian yang telah dilakukan ini menunjukkan bahwa reaksi berbasis enzimatik peroksidase berpotensi dikembangkan untuk senyawa obat yang mengandung fenol.