Analisis obat memainkan peran penting dalam kontrol kualitas dan pemastian mutu.
Spektrofotometri adalah metode yang umum untuk mengidentifikasi dan mengukur
senyawa dalam suatu analisis. Adanya kromofor dalam senyawa merupakan syarat
analisis menggunakan metode spektrofotometri. Derivatisasi dengan reaksi
enzimatik peroksidase merupakan metode yang dapat digunakan untuk
memodifikasi senyawa tanpa kromofor. Salah satunya adalah oksidasi golongan
fenol oleh hidrogen peroksida (H2O2) dengan keberadaan 4 - aminoantipirin (4-
AAP) yang dikatalisis oleh enzim peroksidase menghasilkan suatu kuinonimin
membentuk suatu produk berwarna. Tujuan penelitian untuk mengembangkan
reaksi enzimatik peroksidase tersebut untuk analisis senyawa obat yang
mengandung gugus fenol. Penelitian ini diawali dengan pemilihan senyawa obat
dalam Farmakope Indonesia Edisi VI yang mengandung gugus fenol berdasarkan
kriteria Emerson, kemudian dilanjutkan dengan penyiapan larutan enzim
peroksidase dari lobak putih (Raphanus sativus L.), dan studi reaksi enzimatik dari
senyawa obat terpilih. Hasil dari pemilihan senyawa obat yang mengandung fenol
dalam Farmakope Indonesia Edisi VI diperoleh 20 senyawa obat yang sesuai
dengan kriteria Emerson. Hasil isolasi enzim peroksidase dari lobak putih
(Raphanus sativus L.) yang dilakukan menggunakan kombinasi metode
homogenisasi, sonikasi, penyaringan, sentrifugasi, dan pembentukan sistem dua
fase berair diperoleh karakteristik dengan protein total sebesar 4,9 ± 0,01 mg/ml,
aktifitas total 20,9 ± 0,57 U/ml, dan aktifitas spesifik 4,3 ± 0,11 U/mg. Hasil studi
reaksi enzimatik peroksidase lobak putih (Raphanus sativus L.) terhadap senyawa
obat terpilih menghasilkan perubahan warna dari tidak berwarna menjadi warna
merah dengan intensitas warna merah yang bervarias. Berdasarkan seluruh hasil
tahapan penelitian yang telah dilakukan ini menunjukkan bahwa reaksi berbasis
enzimatik peroksidase berpotensi dikembangkan untuk senyawa obat yang
mengandung fenol.