Analisis lereng dilakukan untuk memastikan lereng dalam keadaan aman. Secara
umum, analisis kestabilan lereng dilakukan secara 2 dimensi, namun jika kondisi di
lapangan menunjukkan bahwa lereng tidak simetris dari sisi satu ke sisi lereng
lainnya, analisis kestabilan lereng secara 2 dimensi dinilai kurang mewakili.
Pada penelitian ini dilakukan beberapa kali pemodelan untuk analisis kestabilan
lereng dengan metode kesetimbangan batas (limit equilibrium method) dan metode
elemen hingga (finite element method) secara 3 dimensi (3D) terkait lereng lowwall
yang dimiliki oleh PT XYZ dengan perbedaan sudut strike material pembentuk
lereng terhadap strike muka lereng sebesar ???? (0°, 5°, 10°, 15°, 20° dan 30°).
Pemodelan untuk analisis LEM dilakukan menggunakan slide3 memberikan hasil
berupa gambaran dari ukuran dan lokasi longsoran serta hasil berupa nilai dari
faktor keamanan (FK), tinggi longsoran, dan volume longsoran. Sedangkan
pemodelan untuk FEM dilakukan menggunakan RS3 memberikan hasil berupa
gambaran dari deformasi pada lereng yang dilihat dari atas dan tiga penampang
melintang, dan juga nilai displacement yang terukur dari 8 titik pantau yang sudah
ditentukan.
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, terdapat pengaruh sudut ???? terhadap nilai
faktor keamanan lereng low-wall dimana nilai FK akan cenderung menurun hingga
sudut ???? paling kritis lalu akan meningkat kembali. Kemudian, sudut ???? juga
mempengaruhi nilai deformasi lereng low-wall dimana nilai deformasi lereng akan
lebih kritis di salah satu sisi lereng dibandingkan sisi lereng lainnya. Diusulkan
metode stabilisasi yang dapat digunakan terhadap kasus lereng, yaitu menyisakan
material lereng di depan perpotongan lapisan material dengan crest lereng pada tiap
jenjangnya yang terbukti dapat menaikkan nilai faktor keamanan.