Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Resiliensi yang salah satunya berhubungan dengan penanganan kegagalan service
merupakan tantangan pada microservices. Hal ini dapat ditangani dengan circuit
breaker untuk membatasi pemanggilan service yang mengalami kegagalan. Akan
tetapi, perubahan state circuit breaker hanya diketahui oleh service yang
berhubungan secara langsung sehingga service-service yang berada di belakangnya
dalam rantai hubungan service tetap melakukan pemanggilan. Sudah terdapat
penelitian yang mengatasi kekurangan tersebut dengan membuat circuit breaker
yang bersifat cascading untuk menghindari pemanggilan lebih awal terhadap
service yang mengalami kegagalan. Akan tetapi, sistem tersebut masih mempunyai
kekurangan, yaitu informasi perubahan state tidak dapat diketahui oleh service yang
baru di-deploy dan service yang independen terhadap service yang mengetahui
informasi perubahan tersebut. Di sisi lain, terdapat juga peluang penelitian untuk
melakukan improvement cara circuit breaker bekerja.
Untuk mengatasi kekurangan yang ada, tugas akhir ini membuat sebuah sistem
cascading circuit breaker berbasis event-driven. Hal ini karena sistem dengan gaya
komunikasi event-driven memiliki fleksibilitas yang lebih baik daripada sistem
dengan gaya komunikasi request-response, seperti pada sistem cascading circuit
breaker yang ada. Selain itu, improvement dilakukan dengan menyediakan
mekanisme pengalihan pemanggilan ke endpoint alternatif jika sebuah endpoint
berstatus open. Sistem cascading circuit breaker di-deploy sebagai sidecar untuk
memberikan fleksibilitas yang baik.
Sistem berhasil diimplementasikan dan diorkestrasikan menggunakan Kubernetes.
Informasi perubahan state open berhasil disebarkan kepada service baru dan service
yang independen terhadap service yang mengetahui perubahan state. Selain itu,
sistem juga berhasil mengalihkan pemanggilan ke endpoint alternatif jika sebuah
endpoint berstatus open. Rata-rata overhead yang dimiliki oleh sistem cukup
rendah, yakni 2,86 ms. Di sisi lain, didapatkan lama waktu penyebaran perubahan
state, yakni selama 2,12 menit.