Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kegiatan Rumah Sakit,
yaitu jumlah hari rawat inap dan jumlah kunjungan rawat jalan terhadap kuantitas
air limbah. Model analisis regresi linier menunjukkan bahwa tiap kunjungan Bedah
Rawat Jalan menghasilkan 167 Liter grey water, Haemodialisis menghasilkan 271
Liter grey water/kunjungan, Rawat Inap Obgyn menghasilkan 1.328 Liter grey
water/tempat tidur/hari dan Rawat Inap Lainnya menghasilkan 46 Liter grey
water/tempat tidur/hari. Diperoleh pula bahwa persentase grey water adalah sekitar
62 % dari penggunaan air bersih.
Tujuan kedua adalah untuk mendapatkan gambaran karakteristik kualitas harian
limbah cair – pada hari yang berbeda dalam rentang waktu penelitian. Hasil
menunjukkan bahwa parameter uji secara umum rendah pada hari Jumat dan tinggi
pada hari Minggu. Parameter yang sudah rendah sejak di Inlet adalah TDS, Minyak
dan Lemak, dan Deterjen (MBAS). Sedangkan, parameter yang masih tinggi di
Inlet adalah TSS, BOD, COD, Amonia Nitrogen, Coliform. Tujuan ketiga adalah
untuk menganalisis karakteristik beberapa Sump Pit sebelum Sump Pit utama (inlet
IPAL). Hasil menunjukkan bahwa parameter uji cenderung tinggi pada Sump Pit B
(air limbah berasal dari ICU, Hemodialisis, Operasi/Bedah, Kebidanan, Rawat
Inap) dan Sump Pit D (dari Dapur); cenderung rendah pada Sump Pit A (dari Rawat
Inap) dan Sump Pit C (dari IGD, Lab, Radiologi, Poliklinik, MCU, Rawat Inap) Tujuan keempat adalah untuk memperoleh gambaran tentang kualitas limbah cair
sebelum dan setelah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Hasil uji
laboratorium menunjukkan bahwa beberapa parameter masih tinggi pada Inlet,
namun setelah IPAL semua parameter pengujian pada Outlet telah memenuhi baku
mutu. Tujuan kelima adalah untuk menentukan efisiensi IPAL. Penentuan efisiensi
IPAL menunjukkan bahwa efisiensi tertinggi penyusutan (removal) TDS 32,43%;
BOD 92,75%; COD 92,64%; TSS 94,29%; Minyak dan Lemak 80%; Deterjen
(MBAS) 96,51%; Amonia Nitrogen 98,11%; Coliform 95,17%.