Sebagian besar wilayah pada Desa Cilayung, Sumedang, merupakan pemukiman yang berbatasan dengan area yang ditumbuhi oleh bambu jenis tali (Gigantochloa apus) dan bambu surat (Gigantochloa pseudoarundinacea). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk pertumbuhan bambu yang optimal dan untuk mengetahui jenis bambu yang berpotensi sebagai bahan baku produksi arang pada wilayah Desa Cilayung. Data diambil menggunakan metode stratified random sampling berdasarkan persebaran kedua spesies bambu yang ada pada plot lingkaran berukuran 17,8 m. Data yang diamati meliputi kondisi mikroklimat, kondisi geografis tegakan berupa kelerengan, pH tanah, suhu tanah, intensitas cahaya, kelembapan tanah, dan rona lingkungan, serta data terkait sampel bambu yang akan dikarbonisasi menjadi arang, sebanyak lima kali ulangan dari setiap plot untuk pengujian persentase rendemen, kadar air, kadar abu, kadar zat terbang (volatile matter), dan kadar karbon terikat (fixed carbon) untuk dibandingkan dengan SNI 01- 1683-1989. Kondisi tegakan yang ada, diketahui telah sesuai untuk mendukung pertumbuhan bambu optimal, terkecuali pada faktor kelerengan dan intensitas cahaya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa arang yang dihasilkan oleh kedua spesies memenuhi standar tersebut dan hasil terbaik didapatkan oleh spesies bambu tali.