digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Dwira Natasha
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Hutan bambu rakyat menjadi perhatian penting sebagai solusi untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Bambu memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Kabupaten Sumedang, khususnya Desa Cilayung di Provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyebaran bambu terutama jenis bambu tali (Gigantochloa apus) yang memiliki peluang untuk pengembangan asap cair bambu. Namun, kondisi rumpun bambu di daerah tersebut seringkali tidak terpelihara dengan baik, yang mengakibatkan produktivitas batang bambu rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi tegakan bambu tali di Hutan Bambu Rakyat Desa Cilayung, mengidentifikasi karakteristik bambu tali sebagai bahan baku asap cair dan mengevaluasi produk asap cair (rendemen dan kualitas) dengan bahan baku bambu tali dari rumpun yang berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan metode stratified random sampling dengan membagi bambu menjadi dua kelompok rumpun, yaitu rumpun besar dan rumpun kecil pada plot lingkaran dengan jari-jari 17,8 m. Data yang dikumpulkan meliputi kondisi mikroklimat, kondisi geografis, dan karakteristik tegakan bambu (diameter, tinggi, jumlah batang, jumlah rumpun bambu). Selain itu karakteristik sampel bambu (kerapatan, kadar air, penyusutan), dan karakteristik asap cair bambu (rendemen, tingkat keasaman (pH), berat jenis, warna, transparansi, bau) yang dibandingkan dengan standar kualitas Jepang. Kondisi lingkungan hutan bambu rakyat Desa Cilayung cukup mendukung pertumbuhan bambu tali. Inventarisasi tegakan bambu tali menunjukkan terdapat 125 rumpun dari empat plot pengamatan. Rata-rata jumlah batang bambu per rumpun adalah 10 batang untuk rumpun kecil dan 31 batang untuk rumpun besar. Tinggi total dan diameter bambu rumpun kecil lebih rendah daripada rumpun besar. Karakteristik fisik seperti kadar air, diameter, penyusutan, dan kerapatan lebih tinggi pada rumpun besar. Pengujian asap cair menunjukkan rendemen asap cair dari rumpun besar lebih tinggi daripada rumpun kecil. Berat jenis tertinggi dan warna yang sesuai standar adalah rumpun kecil. Namun, pH dan transparansi asap cair dari kedua kelompok rumpun belum memenuhi standar kualitas asap cair Jepang. Bau yang menyengat pada kedua rumpun efektif sebagai pengawet kayu tahan rayap.