Isu sanitasi di Indonesia, khususnya Jawa Barat, masih menjadi tantangan serius.
Sebanyak 20% daerah di Jawa Barat belum memiliki sanitasi yang aman. Meskipun
terdapat peningkatan infrastruktur sanitasi, pemanfaatan fasilitas oleh masyarakat
belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku pemanfaatan fasilitas sanitasi, khususnya perilaku BAB di
MCK dan penanganan tangki septik, terhadap 105 sampel di Kampung
Cisanggarung. Kerangka kerja RANAS (risiko, sikap, norma, kemampuan, dan
regulasi diri) digunakan sebagai kerangka penelitian dan variabel independen yang
diteliti terhadap variabel dependen perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat terkait perilaku BAB di MCK relatif
tinggi, namun masih rendah untuk perilaku penanganan tangki septik. Pengolahan
data dengan analisis regresi linear berganda menunjukan bahwa adanya hubungan
statistik yang signifikan antara variabel independen RANAS dan variabel dependen
perilaku BAB di MCK (r = 0,756, R² = 0,572, p < 0,001) serta variabel independen
RANAS dan variabel dependen perilaku terhadap tangki septik (r = 0,568, R² =
0,322, p < 0,001). Faktor norma dan kemampuan secara signifikan berkontribusi
terhadap perilaku BAB di MCK, sedangkan faktor norma menjadi kontributor
utama dalam perilaku penanganan tangki septik.