Pencemaran bahan bakar minyak, sering kali disebabkan oleh kebocoran tangki, dapat
ditangani dengan metode bioremediasi in-situ. Metode ini termasuk bioventing,
penambahan nutrisi, dan bakteri luar, yang dapat mengurangi biaya penggalian dan
transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penurunan
kontaminan bahan bakar minyak di tanah hingga memenuhi standar baku mutu.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan kolom yang diberi perlakuan berbeda:
kolom Natrula Attenuation (NA) sebagai proses bioremediasi alami, Natrula
Attenuation Aerasi (NA AE) sebagai bioremediasi alami yang berjalan secara aerob,
Bioaugmentasi berjalan dengan penambahan bakteri luar dan aerasi, Biostimulasi
berjalan dengan penambahan nutrisi dan aerasi, serta kombinasi BioaugmentasiBiostimulasi. Setelah 33 hari, kolom Biostimulasi menunjukkan penurunan TPH
terbesar sebesar 99%, dari 9583 mg/kg menjadi 72.63 mg/kg. BioaugmentasiBiostimulasi menghilangkan 98% TPH, diikuti oleh Bioaugmentasi (97%), NA AE
(93%), dan NA (89%), sementara kolom kontrol hanya 66%. Penambahan nutrisi
terbukti lebih efisien karena karakteristik tanah yang kurang permeabel menyulitkan
distribusi bakteri. Bakteri indigenous yang baik memungkinkan kompetisi dengan
bakteri luar, sedangkan tanah subur mendukung pertumbuhan bakteri alami. Pada akhir
penelitian, konsentrasi mikroba tanah meningkat dari 104
cfu/gram menjadi 107
cfu/gram. Analisis statistik ANOVA menunjukkan perbedaan signifikan hanya pada
kolom kontrol, sedangkan kolom bioremediasi tidak menunjukkan perbedaan
signifikan. Namun, analisis kinetika menunjukkan bahwa paruh waktu biostimulasi
tiga kali lebih cepat dibandingkan NA, dengan nilai paruh waktu untuk biostimulasi
(6.81 hari) dibandingkan NA (20.45 hari). Akhir proses, kolom bioremediasi
menghasilkan 6-7 senyawa dari 63 senyawa awal, dengan pembentukan senyawa asam
asetat yang menurunkan pH tanah, sementara pH tanah kontrol tetap stabil pada pH 7.