Desa Majalaya memiliki frekuensi banjir yang terus meningkat setiap tahunnya.
Tercatat banjir pada tanggal 22 Februari 2018 genangan banjir mencapai 5,73 ????????2.
Mengingat Sungai Citarum-Majalaya memiliki sedimentasi yang cukup tinggi
maka diperlukan analisis dan evaluasi perubahan kapasitas Sungai Citarum-
Majalaya. Analisis dan evaluasi perubahan kapasitas Sungai Citarum-Majalaya
dilakukan berdasarkan hasil pemodelan numerik HEC-RAS 6.3.1 menggunakan
data debit historis selama 11 tahun dengan kondisi Sungai Citarum-Majalaya
dengan kondisi setelah normalisasi. Digunakan HSS Nakayasu dalam kalibrasi
debit banjir pada tanggal 22 Februari 2018 dengan debit puncak observasi 155,08
????3/???? dan debit puncak kalibrasi 154,93 ????3/???? dengan NSE 0,84 dan kalibrasi
pemodelan hidraulik untuk nilai kekasaran manning menggunakan data tinggi
muka air didapatkan nilai kekasaran manning sungai 0,065 termasuk dalam
kategori banyak tanaman mengganggu. Dalam kalibrasi sedimentasi dipilih Metode
Englund Hunsen karena memiliki karakteristik untuk material dasar sungai berupa
pasir. Kalibrasi sedimen dilakukan berdasarkan perubahan penampang sungai pada
tahun 2021 sampai 2022. Perbandingan hasil untuk penampang melintang sungai
RS-1873 dan RS-1690 memiliki hasil yang mirip. Dimana perubahan luas
penampang melintang RS-1873 aktual 2,65 ????2 sedangkan hasil pemodelan 2,97
????2 dan RS-1690 memiliki perubahan aktual 3,40 ????2 sedangkan hasil pemodelan
3,61 ????2. Selama pemodelan 11 tahun setelah Sungai Citarum-Majalaya
dinormalisasi didapatkan penurunan kapasitas sungai sebesar 50 ????3/???? dari
kapasitas setelah normalisasi yaitu 115 ????3/???? menjadi 65 ????3/???? dan volume
sedimen 1280536 ????3. Setelah normalisasi Sungai Citarum-Majalaya mengalami
perubahan selama 1,5 tahun, namun kemudian Sungai Citarum-Majalaya menjadi
stabil karena tidak ada perubahan signifikan pada tahun ke-2 hingga tahun ke-11.
Dalam kondisi stabil Sungai Citarum-Majalaya memiliki kapasitas 65 ????3/????
dibawah ????1,25 dimana akan terjadi banjir apabila tidak dilakukan penanganan
terhadap sedimentasi.