digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak -MARWAN HADID
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Tingginya minat wisatawan berwisata di Indonesia menjadikan pariwisata di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cepat. Namun, jumlah wisatawan ini mengalami penurunan yang sangat signifikan akibat pandemi COVID-19 dan kembali mengalami pertumbuhan ditandai dengan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata pasca pemulihan COVID-19. Kawasan Wisata Alam Situ Patengan merupakan salah satu yang merasakan dampak kenaikan jumlah kunjungan wisatawan. Peningkatan jumlah wisatawan ini memang pertanda yang baik jika dilihat dari sisi ekonomi, namun juga memiliki dampak yang negatif kepada lingkungan. Untuk mengatasi kerusakan lingkungan terjadi, pembangunan pariwisata harus berlandaskan prinsip berkelanjutan baik secara lingkungan, ekonomi, dan sosial. Salah satu prinsip pariwisata berkelanjutan adalah memperhitungkan daya dukung kawasan, yaitu jumlah maksimum wisatawan yang dapat ditampung di suatu area pada waktu tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan daya dukung Kawasan Wisata Alam Situ Patengan dengan mempertimbangkan aspek fisik, lingkungan, serta manajemennya. Daya dukung kawasan wisata dihitung menggunakan metode Cifuentes (1992), yakni menghitung daya dukung fisik yang ditentukan berdasarkan luasan area wisata, daya dukung riil yang ditentukan berdasarkan faktor koreksi, dan daya dukung efektif yang ditentukan berdasarkan kapasitas manajemen. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa nilai daya dukung fisik adalah sebesar 16.698 wisatawan per hari, nilai daya dukung riil sebesar 748 wisatawan per hari, dan daya dukung efektif sebesar 545 wisatawan per hari. Namun, jumlah aktual wisatawan pasca pandemi COVID-19 pada tahun 2022 mencapai 287.526 wisatawan dan telah melampaui nilai daya dukung riil dan daya dukung efektif.