Pertumbuhan mikroalga dipengaruhi beberapa faktor eksternal yang bersumber dari
lingkungan tempat mikroalga tumbuh, salah satunya yaitu salinitas. Salinitas mengacu
pada tingkat konsentrasi garam dalam air yang merupakan pemicu utama respon stres.
Beberapa studi menunjukkan saat mikroalga mengalami stres akibat perubahan
salinitas, pertumbuhan mikroalga terhambat, sedangkan akumulasi lipid cenderung
mengalami peningkatan (21,4% - 56,42% b/b). Mikroalga akan mempertahankan
keseimbangan osmotik internal dengan lingkungan melalui penyesuaian konsentrasi
senyawa terlarut di dalam sel untuk menghindari dehidrasi atau pembengkakan sel yang
berlebihan. Kultivasi dengan sistem tertutup menggunakan fotobioreaktor
memungkinkan kontrol yang lebih terhadap kondisi lingkungan, memiliki risiko
kontaminasi yang rendah, dan memiliki produktivitas atau yield yang lebih tinggi.
Biomassa mikroalga Chlorella vulgaris ditumbuhkan dengan kondisi stres berupa
salinitas dengan variasi konsentrasi NaCl 2,5 % dan 5% (b/v) pada skala 50 L
menggunakan fotobioreaktor. Pengaruh salinitas terhadap pertumbuhan biomassa dan
akumulasi lipid mikroalga dianalisis berdasarkan parameter kinetika pertumbuhan
berupa laju pertumbuhan spesifik (hari-1) dan doubling time (hari), produktivitas
biomassa, fraksi lipid, perolehan lipid, dan produktivitas lipid. Uji statistik ANOVA
satu arah menunjukkan bahwa konsentrasi NaCl berpengaruh nyata terhadap perolehan
biomassa dan lipid, dan terdapat interaksi antara keduanya (p-value < 0,05).
Berdasarkan hasil penelitian, kondisi pertumbuhan paling optimal diperoleh dengan
menambahkan 2,5% (b/v) NaCl yang memiliki laju pertumbuhan spesifik 0,48 ± 0,24
/hari dan doubling time 1,65 ± 0,82 hari, memiliki berat sel kering tertinggi sebesar
0,0701 g/L, dan memiliki produktivitas biomassa tertinggi sebesar 7,790 ± 0,039
mg/L/hari. Kandungan lipid tertinggi (36,4% b/b) dan perolehan lipid (0,364 g/L)
diperoleh dengan penambahan 5% (b/v) NaCl yang juga memiliki produktivitas lipid
tertinggi (2,421 ± 0,029 mg/L/hari). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kultivasi
Chlorella vulgaris pada skala 50 L menggunakan fotobioreaktor dengan penambahan
2,5% (b/v) NaCl menghasilkan biomassa tertinggi dan merupakan konsentrasi yang
optimal untuk pertumbuhan, sedangkan penambahan 5% (b/v) NaCl menghasilkan
kandungan lipid tertinggi