digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hafidz Mabrur
PUBLIC TINI SUPARTINI

Pertumbuhan mikroalga dipengaruhi beberapa faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan tempat mikroalga tumbuh, salah satunya yaitu salinitas. Salinitas mengacu pada tingkat konsentrasi garam dalam air yang merupakan pemicu utama respon stres. Beberapa studi menunjukkan saat mikroalga mengalami stres akibat perubahan salinitas, pertumbuhan mikroalga terhambat, sedangkan akumulasi lipid cenderung mengalami peningkatan (21,4% - 56,42% b/b). Mikroalga akan mempertahankan keseimbangan osmotik internal dengan lingkungan melalui penyesuaian konsentrasi senyawa terlarut di dalam sel untuk menghindari dehidrasi atau pembengkakan sel yang berlebihan. Kultivasi dengan sistem tertutup menggunakan fotobioreaktor memungkinkan kontrol yang lebih terhadap kondisi lingkungan, memiliki risiko kontaminasi yang rendah, dan memiliki produktivitas atau yield yang lebih tinggi. Biomassa mikroalga Chlorella vulgaris ditumbuhkan dengan kondisi stres berupa salinitas dengan variasi konsentrasi NaCl 2,5 % dan 5% (b/v) pada skala 50 L menggunakan fotobioreaktor. Pengaruh salinitas terhadap pertumbuhan biomassa dan akumulasi lipid mikroalga dianalisis berdasarkan parameter kinetika pertumbuhan berupa laju pertumbuhan spesifik (hari-1) dan doubling time (hari), produktivitas biomassa, fraksi lipid, perolehan lipid, dan produktivitas lipid. Uji statistik ANOVA satu arah menunjukkan bahwa konsentrasi NaCl berpengaruh nyata terhadap perolehan biomassa dan lipid, dan terdapat interaksi antara keduanya (p-value < 0,05). Berdasarkan hasil penelitian, kondisi pertumbuhan paling optimal diperoleh dengan menambahkan 2,5% (b/v) NaCl yang memiliki laju pertumbuhan spesifik 0,48 ± 0,24 /hari dan doubling time 1,65 ± 0,82 hari, memiliki berat sel kering tertinggi sebesar 0,0701 g/L, dan memiliki produktivitas biomassa tertinggi sebesar 7,790 ± 0,039 mg/L/hari. Kandungan lipid tertinggi (36,4% b/b) dan perolehan lipid (0,364 g/L) diperoleh dengan penambahan 5% (b/v) NaCl yang juga memiliki produktivitas lipid tertinggi (2,421 ± 0,029 mg/L/hari). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kultivasi Chlorella vulgaris pada skala 50 L menggunakan fotobioreaktor dengan penambahan 2,5% (b/v) NaCl menghasilkan biomassa tertinggi dan merupakan konsentrasi yang optimal untuk pertumbuhan, sedangkan penambahan 5% (b/v) NaCl menghasilkan kandungan lipid tertinggi