Penggunaan medium buatan untuk pemenuhan nutrisi pertumbuhan mikroalga
memerlukan biaya yang relatif tinggi. Anaerobically digested dairy manure
wastewater (ADDMW) berpotensi mensubstitusi medium buatan karena memiliki
kandungan nitrogen yang tinggi dan ketersediaannya melimpah di area peternakan
sapi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap potensi limbah
ADDMW pada kultur campuran S. platensis, C. vulgaris, dan H. pluvialis terhadap
pertumbuhan biomassa dan akumulasi astaxanthin, protein, serta fikosianin.
Penelitian ini diawali dengan optimasi dalam botol jamu kaca 1L dengan variasi
medium Zarrouk, ADDMW 50% (kombinasi Zarrouk:ADDMW 1:1 v/v), dan
ADDMW 100%. Laju pertumbuhan spesifik dan doubling time yang dianalisis
berdasarkan berat kering. Kadar astaxanthin dianalisis menggunakan High
Performance Liquid Chromatography (HPLC), sedangkan protein dan fikosianin
dianalisis secara spektrofotometri. Scaling-up kultur campuran S. platensis, C.
vulgaris, dan H. pluvialis kemudian dilakukan dalam open raceway pond (ORP)
dengan perlakuan ADDMW 50%. Hasil optimasi menunjukkan kultivasi terbaik
diperoleh pada medium Zarrouk (? = 0,20±0,01 /hari, doubling time 3,48±0,13 hari,
astaxanthin 29,85±5,01 ?g/g, protein 47,25±7,82 mg/g, fikosianin 12,74±0,80
mg/g). Laju pertumbuhan spesifik, doubling time, dan kadar astaxanthin, protein,
serta fikosianin tampak mengalami peningkatan ketika dikultivasi dalam ORP,
berturut-turut menjadi 0,18±0,01 /hari, 3,96±0,13 hari, 3,18±0,20 ?g/g, 35,31±1,04
mg/g, dan 0,98±0,03 mg/g. Dapat disimpulkan bahwa limbah ADDMW tidak
berpotensi untuk digunakan sebagai tambahan nutrisi pada kultur campuran S.
platensis, C. vulgaris, dan H. pluvialis. Kultivasi mikroalga dalam ORP terbukti
mampu meningkatkan pertumbuhan biomassa dan akumulasi astaxanthin,
fikosianin, serta protein