ABSTRAK Syukriah Musaad
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER_Syukriah Musaad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER_Syukriah Musaad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB I_Syukriah Musaad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II_Syukriah Musaad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III_Syukriah Musaad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV_Syukriah Musaad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V_Syukriah Musaad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Syukriah Musaad
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN_Syukriah Musaad.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Budidaya perikanan menghasilkan limbah cair yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai medium mikroalga. Arthrospira sp. (spirulina) merupakan mikroalga yang kaya akan protein dan dapat menghasilkan astaksantin. Konsentrasi nitrogen pada medium merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sintesis protein dan astaksantin. Oleh karena itu, perlu diketahui konsentrasi N medium yang tepat untuk menghasilkan kadar protein dan astaksantin yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan kultivasi Arthrospira sp. menggunakan medium limbah cair perikanan lele dengan penambahan NaNO3 untuk mendapatkan variasi konsentrasi N-nitrat total 23,3 mM; 46,6 mM; 93,3 mM; dan kontrol (tanpa penambahan NaNO3). Parameter yang diukur adalah laju pertumbuhan spesifik, doubling time, produktivitas biomassa, kadar protein, dan kadar astaksantin. Metode uji kadar protein yang digunakan adalah alkaline cell disruption dan Bradford, sedangkan astaksantin diekstraksi dengan metode maserasi lalu diukur menggunakan HPLC. Kultivasi dilakukan secara bertahap, diawali dengan kultivasi pada botol kultur 1 L selama 16 hari kemudian dilakukan pra-scaling up pada konsentrasi N-nitrat optimum di vertical tubular reactor (VTR) volume kerja 10 L, dan scaling-up di open raceway pond (ORP) volume kerja 38 L. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan spesifik tertinggi dicapai pada konsentrasi N-nitrat 23,3 mM yaitu 0,215/hari dengan doubling time 3,27 hari. Semakin tinggi konsentrasi N-nitrat medium, maka penyerapan N dan P oleh mikroalga semakin tinggi. Produktivitas biomassa tertinggi dicapai pada konsentrasi N-nitrat 46,6 mM yaitu 0,04 g/L/hari. Kadar protein dan astaksantin tertinggi dicapai pada konsentrasi N-nitrat 23,3 mM yaitu berturut-turut sebesar 32% (b/b) dan 12,19 ?g/g. Kadar protein Arthrospira sp. dengan konsentrasi N-nitrat 23,3 mM medium yang dikultivasi pada scaling up di ORP diperoleh sebesar 48,1% (b/b). Kultivasi Arthrospira sp. menggunakan medium limbah cair perikanan lele dengan konsentrasi N-nitrat 23,3 mM menghasilkan laju pertumbuhan dan kadar protein lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan medium komersil Zarrouk dari penelitian lain.