digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri beras adalah sektor krusial di Indonesia yang menghadapi tantangan akibat fluktuasi pasokan dan permintaan yang mempengaruhi harga dan ketersediaan. Pada tahun 2023, harga beras di Indonesia melambung tinggi hingga Rp18.000 per kilogram. Banyak perusahaan beras di Indonesia gagal menyediakan produknya di pasar modern dan tradisional karena keterbatasan pasokan, yang mengakibatkan penurunan penjualan dan keuntungan. UD Agus Jaya, didirikan pada tahun 1970 dan berpusat di Klaten, Jawa Tengah, adalah salah satu pemain terkemuka dalam industri beras. Perusahaan ini berusaha mengatasi masalah tersebut dengan memperluas operasinya. Studi ini melakukan analisis kelayakan finansial UD Agus Jaya untuk mendirikan gudang baru di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan data internal perusahaan dan tolok ukur industri untuk menghitung waktu pengembalian, Nilai Bersih Sekarang (NPV), dan Tingkat Pengembalian Internal (IRR). Analisis menunjukkan bahwa ekspansi yang diusulkan layak secara finansial, dengan periode pengembalian 2 tahun, NPV sebesar IDR 2.260.642.028, dan IRR sebesar 43%, yang jauh lebih tinggi dari Biaya Modal Tertimbang (WACC) sebesar 7,12%. Temuan ini menunjukkan bahwa keputusan strategis untuk membangun gudang baru di Jawa Barat akan meningkatkan jangkauan pasar, efisiensi operasional, dan profitabilitas UD Agus Jaya. Studi ini menyimpulkan bahwa strategi untuk membangun gudang baru tidak hanya layak tetapi juga penting untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, mengonfirmasi bahwa investasi ini layak secara finansial dan bermanfaat untuk kesuksesan jangka panjang UD Agus Jaya.