Kegiatan eksplorasi dilakukan oleh PT Timah di Bangka dan Belitung untuk
mengetahui potensi endapan timah primer. Hasil eksplorasi timah primer berhasil
mendefinisikan beberapa endapan yang diantaranya adalah Batubesi di Belitung
Timur.
Endapan timah primer di Batubesi bertipe skarn yang ditambang dengan cara
tambang terbuka. Hasil penambangan pada tahap pertama menghasilkan recovery
penambangan yang sangat rendah yaitu 5% dengan kadar 60% Sn. Hal ini diduga
dikarenakan informasi geologi dan kadar yang digunakan masih banyak
menggunakan asumsi saat dilakukan studi kelayakan.
Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari hasil kegiatan
eksplorasi di dalam PT Timah berupa data geologi, data pengeboran, data topografi
UAV dan sampel drill core. Data sampel drill core dari dua sumur dilakukan analisis
geokimia dan petrologi, 12 sampel petrografi, dan satu sampel SEM/EDS.
Penelitian ini menggunakan pendekatan pemodelan mineralogi endapan skarn serta
membaginya secara lebih rinci untuk mengetahui keterkaitan endapan timah
terhadap masing-masing satuan ubahan di dalam skarn tersebut. Skarn di Batubesi
Blok 3 bisa dibagi menjadi domain garnet skarn (GSKN), magnetite skarn (MSKN),
dan piroksen skarn (PSKN) selain hornfels yang dijumpai pada kontak dengan
granit. Magnetit skarn mendominasi bagian atas dari tubuh skarn yang berasosiasi
dengan kadar mineralisasi Sn yang lebih tinggi (>0.3% Sn) dengan sebaran yang
menunjam ke arah barat.
Hasil penelitian ini bisa memberikan masukan kepada tim penambangan dalam
merencanakan penambangan sehingga lebih efisien dan lebih terarah untuk
mendapatkan bijih timah dengan recovery yang lebih baik kedepannya.