digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruan semakin banyak digunakan oleh pemakai untuk memprediksi sifat reservoir yang berlokasi jauh dari data sumur. Jika dilakukan pada lapangan dengan jumlah sumur terbatas, maka keabsahan metode yang tergantung dari kontrol data ini semakin tidak dapat dipercaya. Aplikasi utama Jaringan Syaraf Tiruan dalam proses estimasi sifat reservoir adalah meminimalkan galat, hal ini memungkinkan pengamatan empiris terhadap galat akibat pengubahan parameter masukan daripada bahasan yang terlalu matematis. Pengamatan galat dapat mengukur kinerja metode serupa dalam memprediksi sifat reservoir. Tetapi validasi pada akhir estimasi seharusnya tidak hanya dilihat dari angka statistik seperi galat dan koefisien korelasi saja, tetapi harus mempertimbangkan penalaran geologi. Penelitian ini menggunakan Jaringan Syaraf Probabilistik untuk memprediksi sifat reservoir melalui data sintetik 3D. Rekonstruksi data sintetik 3D ini meminimalkan ketidakpastian terutama dari ikatan data sumur dan bising sinyal yang tidak diketahui, karena jika bias akibat ikatan sumur minimal maka sumber ketidakpastian hanya berasal dari parameter dan data masukan, menjadikan proses pengubahan data masukan dan penggunaan sumur bantu terhadap data sintetik meningkatkan pemahaman atas sumber galat. Pengamatan atas perubahan galat sebagai fungsi dari lokasi sumur mengindikasikan ketidakpastian prediksi atas jarak sumur dan variasi stratigrafi yang berbeda dari data masukan serta mengoreksi interpretasi koefisien korelasi tinggi yang sering dijadikan acuan. Generalisasi heuristik dari uji validasi empiris penelitian ini meningkatkan hasil estimasi terutama pada lapangan dengan jumlah sumur terbatas dan menghindari kesalahan interpretasi yang bergantung pada koefisien korelasi, sekaligus memfasilitasi pembuatan bermacam realisasi model sifat reservoir menggunakan beberapa kelompok sumur bantu untuk menjelaskan sumber ketidakpastian estimasi.