digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Sylvia Nurul Askania K
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pisang merupakan buah tropis yang memiliki tingkat produksi tinggi setiap tahunnya. Namun, kehilangan pascapanen kerap terjadi pada buah pisang karena karakteristiknya yang perishable. Kehilangan pascpanen dapat terjadi pada berbagai tahapan penanganan pascapanen, salah satunya adalah penyimpanan. Umumnya, penyimpanan pada suhu rendah dapat mempertahankan kualitas produk pascapanen. Namun, produk tropis memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap suhu rendah. Buah pisang dapat mengalami chilling injury jika disimpan pada suhu 11-14oC. Penyimpanan pada suhu tidak cukup dalam mempertahankan kualitas pisang, perlu adanya kombinasi treatment dalam mempertahankan kualitas pisang. Pada penelitian ini, dilakukan penyimpanan pisang di dalam Fruit Storage Chamber dengan TiO2-Mn pada suhu 20oC. TiO2 merupakan senyawa yang dapat memecah etilen penyebab pematangan pada pisang. Penambahan dekorasi Mangan dapat menurunkan band gap energi sehingga pemecahan etilen dapat terjadi lebih efektif. Penggunaan FSC pada penelitian ini dibuktikan dapat mempertahankan kualitas pisang hingga hari ke-5, tetapi mengalami pematangan yang lebih cepat setelah hari tersebut sehingga menyebabkan penurunan kualitas lebih cepat dibandingkan penyimpanan kontrol. Terhambatnya laju etilen akibat TiO2-Mn hanya mempertahankan parameter laju respirasi, TAT, dan TPT hingga hari ke-5, sedangkan organoleptik lebih disukai oleh panelis, begitu pula dengan kandungan vitamin C yang lebih stabil pada penyimpanan kontrol di awal penyimpanan.