digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pisang merupakan salah satu komoditas pertanian terpopuler dan paling bernilai komersial di dunia. Di Indonesia, kenaikan volume produksi pisang per tahun memiliki rata-rata 5,2% dari tahun 2017-2020. Di lain sisi, pisang merupakan golongan buah klimakterik yang cepat mengalami pematangan dan penuaan buah. Hal ini disebabkan pisang mengalami peningkatan laju respirasi dan produksi etilen. TiO2 merupakan fotokatalis yang dapat memecah etilen sehingga menurunkan sensitivitas reseptor etilen. Dalam penelitian sebelumnya, telah dilakukan penambahan unsur Mn untuk memperbesar penyerapan cahaya sehingga TiO2-Mn dapat diaktivasi oleh cahaya tampak. Fruit Storage Chamber merupakan teknologi yang tengah dikembangkan dan sudah diuji dapat menunda kematangan hingga hari ke-7. Dengan kondisi penyimpanan dan umur FSC yang berbeda dari penelitian sebelumnya, didapatkan hasil bahwa terjadi penurunan efektivitas FSC. FSC mampu memperlambat kematangan pisang hingga hari ke-5. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya laju respirasi dan produksi etilen hingga hari ke-5. Kenampakan, warna, dan kandungan TPT pisang FSC masih dapat terjaga hingga hari ke-5, namun setelahnya terjadi akselerasi pematangan akibat suhu dan akumulasi etilen. Meskipun begitu, parameter kualitas seperti susut bobot, pulp-topeel ratio dan kekerasan buah belum dapat dipertahankan, dan lebih terpengaruh oleh suhu penyimpanan. Nilai organoleptik pisang FSC masih dapat diterima hingga hari ke-5, dan setelahnya mengalami penurunan penerimaan atau tidak berbeda dengan pisang kontrol.