Tert-butilhidrokuinon (TBHQ) adalah senyawa antioksidan yang sering digunakan dalam
industri makanan dan minuman untuk memperpanjang masa simpan dan mencegah oksidasi.
Batas wajar penggunaan antioksidan TBHQ yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia
(SNI 01-0222-1995) yaitu tidak lebih dari 200 mg/kg. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan elektroda pasta karbon (EPK) yang dimodifikasi dengan TiO2 dan polipirol
bercetakan molekul untuk mendeteksi TBHQ secara voltammetri. TiO2 digunakan untuk
meningkatkan sensitivitas elektroda sementara polipirol secara Molecularly Imprinted
Polymer (MIP) digunakan sebagai elemen selektif untuk mengenali dan memperbaiki kinerja
elektroda untuk deteksi TBHQ. Berdasarkan penelitian, EPK yang dimodifikasi dengan TiO2
melalui metode tetes pada permukaan EPK dengan konsentrasi 15 mg/mL TiO2 dan komposisi
TBHQ:Ppy 1:3 dengan jumlah siklus elektropolimerisasi sebanyak 15 siklus merupakan
komposisi optimum yang mampu meningkatkan sensitivitas dan selektivitas EPK terhadap
TBHQ berdasarkan arus puncak oksidasi tertinggi yang dihasilkan. Kondisi optimum
pengukuran TBHQ adalah TBHQ dalam PBS pH 7 menggunakan teknik voltammetri
gelombang persegi. Penentuan kinerja elektroda dilihat dari keberulangan pengukuran TBHQ
menggunakan 1 EPK (standar deviasi relatif 2,127) dan kebolehulangan pembuatan 3 EPK
(standar deviasi relatif 3,111). Analisis laju pindai menunjukkan bahwa proses yang terjadi
pada permukaan elektroda dikontrol oleh proses difusi. EPK termodifikasi ini memilikki tiga
rentang kerja konsentrasim yaitu, 0,001-0,01mM (R2=0,995), 0,01-0,1 mM (R2=0,991), dan
0,1-1 mM (R2=0,991), dengan limit deteksi sebesar 0,455 ?M. Sementara untuk pengukuran
TBHQ di dalam sampel minyak bumbu mie instan memberikan hasil 86,21 mg/kg dan 91,07
mg/kg berturut-turut untuk metode voltammetri dan HPLC. Dengan demikian, EPK
termodifikasi TiO2 dan polipirol bercetakan molekul dapat digunakan untuk menganalisis
TBHQ secara voltammetri dengan kinerja yang baik.