digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meskipun pengembangan integrasi transportasi publik pesat, permasalahan transportasi di Jabodetabek, seperti kemacetan, masih tetap ada. Pengguna transportasi publik masih membutuhkan transportasi untuk perjalanan first-mile dan last-mile. Adanya layanan Go-Transit yang mengintegrasikan layanan ojek online dengan KRL merupakan salah satu layanan berbasis kemudahan yang mampu mengakomodir perjalanan first-mile dan last-mile dari pengguna transportasi umum. Oleh karena itu, studi ini mengeksplor faktor psikologis dari pengguna KRL berdasarkan Theory of Planned Behavior (TPB). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap perencanaan integrasi transportasi publik di Jabodetabek. Data dikumpulkan melalui kuesioner online yang disebarkan kepada 322 responden di Jabodetabek dan dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Bagi pengguna Go-Transit, intensi penggunaan layanan tersebut dipengaruhi secara signifikan oleh norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku. Sedangkan bagi yang belum pernah menggunakan Go-Transit, variabel sikap dan persepsi kontrol perilaku mempengaruhi intensi penggunaan layanan secara signifikan. Secara keseluruhan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa seluruh variabel TPB berpengaruh signifikan terhadap intensi penggunaan layanan Go-Transit, dengan persepsi kontrol perilaku merupakan variabel yang paling mempengaruhi. Perasaan mudah dan kepuasan terhadap tarif yang ditawarkan merupakan indikator yang paling dominan dalam variabel laten sikap. Harapan orang-orang sekitar untuk menggunakan layanan Go-Transit menjadi indikator paling dominan dalam variabel laten norma subjektif. Sedangkan ketersediaan informasi yang membuat pengguna lebih mudah menggunakan layanan Go-Transit adalah indikator dominan dalam variabel persepsi kontrol perilaku.