digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Saleh Akbar
PUBLIC Ridha Pratama Rusli

Peningkatan konsentrasi karbon dioksida (CO?) di atmosfer akibat aktivitas manusia telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan. Dalam menanggulangi pengurangan emisi di bumi, IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) mengindikasikan bahwa perlu mengurangi CO2 sebesar 2 hingga 20 giga ton CO2 pada tahun 2050. Oleh sebab itu, dibutuhkan metode yang dapat menghilangkan karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi bittern garam, limbah dari industri pengolahan garam untuk mineralisasi CO2 pada teknologi Direct Air Carbon Capture and Sequestration (DACCS). Garam Bittern mengandung magnesium yang berpotensi untuk menangkap CO?. Penelitian ini akan mengidentifikasi jenis absorben yang efektif untuk menangkap CO? dan reaktif terhadap bittern. Selain itu, penelitian ini juga akan menganalisis kinerja absorben dalam menangkap CO? dari udara, serta mengevaluasi efektivitas bittern dalam menyimpan CO? yang telah ditangkap. Variasi pada percobaan penelitian ini akan dilakukan dengan konsentrasi absorben yaitu 0,5 M dan 1 M dengan laju alir udara sebesar 76 Liter/detik dan 92 Liter/detik. yang melibatkan direct air capture, chittick apparatus, mineralisasi, XRF, dan XRD untuk pengujian sampel. Peningkatan konsentrasi NaOH dari 0,5 M menjadi 1 M menyebabkan peningkatan laju penyerapan CO2 berturut-turut sebesar 36,4%.dan 72,4% pada variasi 76 Liter/detik dan 92 Liter/detik. Peningkatan laju aliran udara sebesar 21,05% menyebabkan penurunan laju penyerapan sebesar 12,12% pada konsentrasi NaOH 0,5 M dan peningkatan sebesar 10% pada konsentrasi NaOH 1 M. Larutan bittern terbukti dapat digunakan untuk melakukan mineralisasi CO2. MgSO4, dan CaCl2 juga memberikan kontribusi positif, tetapi MgCl2 memiliki dampak paling signifikan. Sedangkan NaCl cenderung menghambat mineralisasi. Peningkatan konsentrasi 0,25 hingga 0,5 mol/liter MgCl2 menyebabkan peningkatan efisiensi mineralisasi CO2 hingga 73,7%. Namun, CaCl2 dapat bersaing dengan MgCl2 untuk ion CO3 2- sehingga mengurangi pembentukan MgCO3.