digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - YUSUF FADHILAH FIRMAN
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pulau Sulawesi merupakan wilayah yang kaya akan mineralisasi di Indonesia. Salah satu daerah dengan potensi mineralisasi ini berada di Gunung Pani. Secara administratif, daerah penelitian berada di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, dengan luas area sebesar 8,75 km2. Daerah ini diketahui memiliki tipe endapan epitermal sulfidasi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran litologi dan alterasi pada daerah penelitian. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui pola struktur geologi dan peranannya terhadap alterasi dan mineralisasi di daerah penelitian. Sebanyak 76 sampel batuan dan 8 lubang bor digunakan untuk analisis pada penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain pemetaan lapangan, petrografi sayatan tipis, sayatan poles, dan analisis spektral dengan menggunakan Analytical Spectral Devices (ASD). Stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda terdiri dari 8 satuan batuan, yaitu Satuan Granodiorit, Satuan Monzonit, Satuan Riodasit Masif, Satuan Riodasit Banded, Satuan Breksi Riodasit, Satuan Breksi Diatrema, Satuan Tuf Lapili, dan Satuan Aluvial. Struktur geologi yang berkembang didominasi oleh sesar menganan turun berarah barat laut-tenggara dan sesar normal mengiri berarah timur laut-barat daya. Pengamatan lapangan menunjukkan sesar menganan turun memotong sesar normal mengiri. Adapun zona alterasi yang berkembang pada daerah penelitian, yaitu zona alterasi silika + ilit ± adularia, silika + ilit + smektit, ilit + smektit + silika, silika + smektit + ilit + klorit + kalsit, dan silika + klorit + kalsit + epidot. Mineralisasi pada daerah penelitian hadir sebagai urat, terdiseminasi, dan breksi hidrotermal dengan mineral bijih berupa pirit, arsenopirit, dan kalkopirit. Alterasi dan mineralisasi pada daerah penelitian dikontrol oleh sesar normal mengiri berarah timur laut-barat daya yang muncul akibat tektonik ekstensional. Peristiwa tektonik ini dapat terjadi akibat adanya penebalan kerak dan kolaps kerak bagian atas lengan utara Sulawesi pada fase subduksi Lempeng Laut Sulawesi. Sesar ini dipotong oleh sesar menganan turun berarah barat laut-tenggara yang merupakan tren sesar aktif di lengan utara Sulawesi.