digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Ahmad Rafi Alifiansah
PUBLIC Alice Diniarti

Protein memiliki berbagai kegunaan dalam meningkatkan kualitas dan keamanan produk di dalam industri pangan.. Salah satu jenis protein yang banyak digunakan dalam industri pangan adalah enzim. Proses hilir dari produksi enzim adalah pemurnian enzim. Metode yang umum digunakan dalam pemurnian enzim adalah teknologi membran ultrafiltrasi. Namun, penggunaan teknologi membran ultrafiltrasi (UF) untuk pemurnian enzim umumnya menggunakan membran berbasis polimer sintetik. Polimer sintetik memiliki kemampuan penguraian yang rendah dan membuatnya menjadi polutan bagi lingkungan. Penggunaan biopolimer menjadi salah satu alternatif dalam pemurnian enzim menggunakan membran UF. Bovine Serum Albumin (BSA) merupakan protein yang banyak digunakan sebagai model enzim dalam penelitian ilmiah. Penelitian ini menggunakan prolamin jagung sebagai biopolimer untuk fabrikasi membran yang digunakan untuk filtrasi BSA sebagai model enzim. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh kondisi operasi fabrikasi membran berbasis prolamin jagung terhadap pembentukan struktur membran. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan pengaruh penggunaan membran berbasis prolamin jagung terhadap hasil filtrasi BSA. Variasi yang digunakan adalah komposisi berat prolamin jagung dengan pelarut (1 : 9 ; 2 : 8 ; dan 3 : 7), waktu evaporasi (10-20 detik), dan waktu pengeringan (1-24 jam).Selain itu, filtrasi BSA menggunakan dead-end filtration dengan tekanan 2 bar. Pengujian karakteristik morfologi membran berbasis zein yang dilakukan adalah pengukuran diameter pori menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa semakin tinggi konsentrasi zein yang digunakan maka tingkat porositas menurun. Waktu evaporasi yang semakin lama membuat ukuran pori-pori membran menjadi mengecil. Lama pengeringan yang dilakukan semakin lama membuat membran menjadi lebih kaku, tetapi zein yang melapisi memiliki kekuatan yang lebih baik. Selain itu, fluks permeat hasil filtrasi BSA oleh membran zein mendapatkan fluks yang lebih besar dibandingkan dengan membran MF dan UF komersial. Nilai rejeksi pada membran memiliki nilai negatif akibat runtuhnya zein yang melapisi membran, berbanding terbalik dengan membran MF dan UF komersial.