digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Antonius Silitonga
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 28.617 MW yang diakibatkan oleh aktivitas tektonik dan vulkanik di Indonesia. Salah satu daerah yang ada di Indonesia adalah Daerah Talu-Tombang, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model bawah tanah geofisika dan geologi Daerah Talu-Tombang. Penelitian ini menggunakan data anomali Bouguer lengkap (CBA) dan data elevasi yang didapatkan dari hasil penelitian PSDMBP pada tahun 2012 di Daerah Talu-Tombang. Rentang nilai anomali Bouguer lengkap adalah -40 sampai 20 mGal. Anomali Bouguer lengkap memiliki tren peningkatan dari timur menuju barat. Pemisahan anomali Bouguer lengkap menjadi anomali regional dan residual menggunakan dua metode, yaitu metode butterworth dan metode moving average. Hasil kedua metode tersebut dibandingkan dan kemudian hasil metode yang paling optimal dipilih untuk diolah lebih lanjut. Anomali residual menunjukkan hasil anomali dengan rentang nilai masing-masing bernilai -14 sampai 18 mGal dan -20 sampai 26 mGal. Peta residual yang dipilih adalah peta residual metode butterworth karena menunjukkan kondisi geologi yang lebih representatif terhadap peta geologi dibanding peta residual metode moving average. Pemodelan ke depan 2,5 D menggunakan data anomali residual hasil metode butterworth, data elevasi, dan informasi geologi pada daerah penelitian serta menggunakan nilai background density sebesar 2,63 gr/cc. Berdasarkan hasil pemodelan, terdapat respon anomali rendah yang diinterpretasikan sebagai satuan piroklastik Cubadak 2 (?? = -0.28 gr/cc) dan anomali tinggi yang diinterpretasikan sebagai intrusi (?? = +0.47 gr/cc). Batuan dasar di daerah ini diinterpretasikan sebagai batusabak philit (?? = +0.12 gr/cc) yang berumur pratersier. Hasil pemodelan juga menunjukkan keberadaan 2 sesar yang diinterpretasi merupakan sesar pengontrol mata air panas, yaitu Sesar Tombang yang diinterpretasi merupakan sesar pengontrol Mata Air Panas Tombang 2 dan Sesar Talu yang diinterpretasi merupakan sesar pengontrol Mata Air Panas Talu.