digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan peningkatan keselamatan penerbangan, metode yang ada saat ini sebagian besar hanya dapat mengukur tingkat keselamatan pada operasi yang telah dilakukan. Akibatnya, kebutuhan akan model yang dapat memprediksi seberapa besar kemungkinan pesawat mengalami kecelakaan semakin meningkat. Kebutuhan ini semakin besar karena masing-masing maskapai penerbangan harus menetapkan Acceptable Level of Safety Performance (ALoSP) mereka sendiri. Studi ini menyelidiki hubungan antara faktor-faktor yang berkontribusi yang diidentifikasi melalui model fisika pesawat terbang untuk kejadian Controlled Flight into Terrain (CFIT). Model ini menggabungkan gaya propuldi, gravitasi, dan aerodinamika yang bekerja pada pesawat. Berdasarkan data penerbangan tanpa insiden, analisis ini mengevaluasi kemungkinan CFIT. Selanjutnya, faktor-faktor yang berkontribusi diekstraks dari data untuk menentukan distribusi probabilitasnya. Faktor-faktor ini kemudian diintegrasikan ke dalam model untuk menghitung kemungkinan terjadinya insiden. Studi ini menggunakan metode Subset Simulation untuk menentukan probabilitas kejadian. Hasil Subset Simulation menghasilkan nilai probabilitas sebesar 1.20E-04 untuk kejadian CFIT. Setelah penentuan probabilitas kejadian, dilakukan analisis sensitivitas untuk mengidentifikasi faktor yang berkontribusi paling signifikan terhadap kejadian CFIT. Ditemukan bahwa sudut terbang merupakan faktor yang paling berpengaruh. Berdasarkan informasi ini, maskapai penerbangan disarankan untuk menerapkan target sudut terbang -3° saat approach untuk meningkatkan keselamatan operasional dan berpotensi memitigasi kejadian CFIT di masa depan.