BAB 1 Muhammad Daffa Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Daffa Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Daffa Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Daffa Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Daffa Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Muhammad Daffa Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Muhammad Daffa Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Muhammad Daffa Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Muhammad Daffa Pratama
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini menyajikan pemodelan dan simulasi dari Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) untuk pesawat berbadan sempit dengan fokus pada pengaruh penyesuaian horizontal stabilizer dalam mengurangi deviasi sudut serang. MCAS adalah sistem kontrol otomatis yang dirancang khusus untuk meningkatkan karakteristik manuver pesawat dan memberikan pencegahan terhadap kondisi stall. Penelitian ini menggunakan simulasi altitude hold dengan masukkan horizontal stabilizer incidence dan umpan balik sudut serang terhadap horizontal stabilizer incidence untuk menganalisis kinerja sistem MCAS-like selama fase climbing dengan melinearisasikan persamaan gerak pesawat dan menurunkan karakteristik aerodinamis serta kondisi trim. Sistem altitude hold akan dijadikan sebagai dasar untuk kedua jenis simulasi. Metode kontrol proportional gain dan PI digunakan untuk mempercepat waktu settling dan mengurangi steady-state error, sementara kontrol regulator dan kontrol tracker diterapkan pada simulasi umpan balik sudut serang. Hasil dari simulasi dengan masukkan horizontal stabilizer incidence menunjukkan bahwa meskipun horizontal stabilizer dapat mengurangi deviasi sudut serang, sistem ini gagal mempertahankan ketinggian dan tidak dapat mengurangi deviasi defleksi elevator. Namun, sistem ini dapat mempersempit rentang koefisien momen engsel tetapi meningkatkan batas bawahnya, mengakibatkan peningkatan beban kerja pilot. Pada simulasi umpan balik, deviasi sudut serang berhasil diminimalkan dan ketinggian dipertahankan mendekati ketinggian yang diinginkan. Sistem umpan balik dengan kontrol regulator menunjukkan deviasi defleksi elevator yang mirip dengan sistem altitude hold dan membutuhkan horizontal stabilizer incidence yang lebih kecil, sementara kontrol tracker meningkatkan deviasi defleksi elevator dan membutuhkan horizontal stabilizer incidence yang lebih besar. Kedua sistem umpan balik menampilkan rentang koefisien momen engsel yang lebih lebar tetapi memiliki batas bawah yang kecil, mengimplikasikan pengurangan beban kerja pilot.