Mikroplastik merupakan polutan yang semakin mendapat perhatian karena dampak
negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Studi ini dilakukan di ITB untuk
mendapatkan gambaran karakteristik mikroplastik di udara. Penelitian ini bertujuan untuk
mengamati keberadaan partikel mikroplastik di udara dengan menggunakan metode hot needle
test dan metode ekstraksi. Metode diuji dari filter yang sama lalu dipotong menjadi beberapa
potongan filter yang lebih kecil untuk dianalisa dengan kedua metode. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa partikel mikroplastik tersuspensi terdeteksi di lokasi yang ditentukan
dengan konsentrasi yang bervariasi. Rata-rata partikel terduga mikroplastik mencapai 2958
partikel pada metode hot needle test dan 2971 partikel pada metode ekstraksi. Hasil rata-rata
partikel mikroplastik pada hot needle test adalah 57,95 partikel, sedangkan metode ekstraksi
adalah 534,72 partikel. Persentase partikel mikroplastik dari total partikel terduga mencapai
2% untuk hot needle test dan 18% untuk metode ekstraksi. Dapat disimpulkan bahwa metode
ekstraksi lebih efektif dan efisien untuk pemantauan partikel mikroplastik di udara tersuspensi
dengan asumsi bahwa semua yang terdeteksi setelah diekstraksi adalah mikroplastik. Metode
ekstraksi memungkinkan pemisahan dan pengkonsentrasian partikel dengan tingkat akurasi
yang lebih tinggi dibandingkan metode hot needle test, serta dapat diimplementasikan lebih
baik dalam skala besar untuk studi lanjutan dan pengembangan kebijakan pengendalian polusi mikroplastik