digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Ryo Albert Sutanto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Galaksi pembentuk bintang di redshift tinggi diketahui memiliki bentuk yang berbeda dengan galaksi pembentuk bintang di alam semesta lokal. Galaksi ini memiliki bentuk yang tidak beraturan dan umumnya bergumpalan clumpy. Fitur clump ini umumnya memiliki ukuran dalam skala kiloparsek dan memiliki aktivitas pembentukan bintang yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah di sekitarnya. Clump diketahui dapat terbentuk melalui beberapa mekanisme, seperti VDI (Violent Disk Instability) dan merger. Studi pada Tugas Akhir ini bertujuan untuk mempelajari 720 galaksi spec-z clumpy dengan z > 3 yang diambil dari empat field pengamatan JWST yang juga dilengkapi dengan pengamatan HST sebelumnya: CEERS, COSMOSWeb, FRESCO, dan PRIMER-UDS. Parameter galaksi ini telah didapatkan dari pra-proses data sebelum dirilis menggunakan pipeline grizli dan EAZY. Pendeteksian galaksi clumpy dilakukan secara otomatis menggunakan algoritma thresholding segmentation dengan PHOTUTILS. Galaksi clumpy ditemukan memiliki massa bintang dan laju pembentukan yang lebih tinggi daripada galaksi non-clumpy. Hal ini juga didukung oleh fraksi galaksi clumpy yang cenderung lebih besar pada nilai MUV yang terang. Namun, dalam fase pembentukan bintangnya, galaksi clumpy tidak menunjukkan aktivitas pembentukan yang aktif, melainkan berada di fase deret utama dan green valley. Dalam evolusinya terhadap waktu, nilai fraksi galaksi clumpy meningkat dari 20% di z = 6 ke 60% di z = 3. Dalam penelitian ini, didapatkan bahwa laju merger galaksi clumpy tidak dapat dijelaskan hanya dengan major merger, namun dibutuhkan skenario tambahan seperti minor merger dan VDI. Hal ini dibuktikan juga dari perbandingan dengan kecocokan tren SFRD yang berkorelasi terhadap skenario VDI dan laju major merger pada fraksi galaksi clumpy terhadap redshift. Pembentukan clump melalui skenario VDI dan merger memiliki jumlah yang sebanding di z = 3 ? 7, yang ditunjukkan oleh plot jarak clump. Kesimpulan ini mengungkapkan adanya transisi mode pembentukan clump dari merger ke VDI seiring dengan berkurangnya redshift atau bertambahnya usia alam semesta.