Penelitian ini berfokus pada permasalahan bahwa PT Asahimas Flat Glass Tbk,
menghadapi isu kualitas dan potensi kerugian akibat penggunaan pasir silika
berkualitas rendah oleh PT Karya Emas Multisani. Oleh karena itu, diperlukan
solusi mitigasi risiko yang efektif dan efisien dengan fokus pada penghematan
waktu dan biaya dikarenakan kontrak rantai pasok dengan mendekati masa
berakhirnya dan untuk mengejar revisi kontrak baru. Penelitian ini
mengidentifikasi berbagai risiko kritis dalam rantai pasok PT Asahimas Flat Glass
Tbk, dengan fokus utama pada kontrak rantai pasok hulu.
Studi ini mengadopsi pendekatan kuantitatif deskriptif dalam format studi kasus di
PT Asahimas Flat Glass Tbk, dengan metode pengumpulan data termasuk
observasi, wawancara, dan formulir FMEA. Proses analisis data melibatkan
identifikasi dan analisis potensi risiko dari kontrak rantai pasok hulu menggunakan
metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA). Berdasarkan analisis FMEA,
penelitian ini mengembangkan rekomendasi mitigasi risiko yang bertujuan untuk
meningkatkan ketahanan rantai pasok dengan mengatasi potensi kerentanan
kontrak.
Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan peserta yang dipilih
berdasarkan keahlian mereka dan kuesioner tertutup yang menilai risiko
berdasarkan tingkat keparahan, frekuensi, dan deteksi. Temuan penelitian
menyoroti beberapa risiko kritis dengan Risk Priority Numbers (RPN) tertinggi,
seperti ketidakpatuhan terhadap regulasi Stainless/Nickel dan kontrol peralatan
yang tidak efektif. Rekomendasi perbaikan mencakup penerapan langkah-langkah
pengendalian kelembaban yang ketat, sistem pemantauan kepatuhan regulasi yang
kuat, dan protokol perawatan dan kalibrasi peralatan yang mendetail..