digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transfer minyak adalah salah satu proses vital di PT KPI Refinery Unit VI Balongan. Salah satunya adalah transfer minyak di proses penerimaan atau pengiriman melalui Single Point Mooring (SPM). Single Point Mooring (SPM) yang juga dikenal dengan Single Buoy Mooring, adalah salah satu unit produksi untama di PT KPI Refinery Unit VI. SPM sebagai fasilitas untuk penjangkaran kapal di laut, juga sebagai titik penyaluran yang terpasang, yang berfungsi sebagai distributor minyak dari dan ke kapal yang terhubung. PT KPI Refinery Unit VI memiliki 5 (lima) SPM, yang dibedakan berdasarkan kapasitasnya. Empat SPM beroperasi dengan satu sebagai cadangan. PT KPI Refinery Unit VI perlu untuk meningkatkan kehandalan dari sitem transfer minyak dengan menambahkan satu buah SPM lainnya. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk menjawab permasalahan dari kurang optimalnya proses tranfer minyak melalui SPM, yaitu untuk menjaga kestabilan proses transfer minya tersebut. Di mana hal ini akan berpengaruh terhadap proses produksi secara keseluruhan. Metode analisa digunakan untuk mengidentifikasi dasar masalah secara terstruktur dan komprenhensif, yaitu dengan menggunakan dua pendekatan antara metode analisa Kepner-Tregoe Problem dan Fault Tree Analysis. Proses tukar pikiran dengan melibatkan para pakar (Subject Matter Expert, SME) untuk menentukan beberapa Solusi sebagai alternatif. Alternatif. Terdapat tiga Solusi alternatif, yaitu (1) memperbaiki peralatan utama dari SPM 12.5, (2) mengganti SPM 12.5 yang ada dengan yang baru, dan (3) menyewa SPM dari pihak luar. Metode kombinasi dalam analisa permasalahan antara metode Kepner Tregoe dan Fault Tree Analysis, akan dilakukan untuk mencari permasalahan utama yang menyebabkan kurang optimalnya proses transfer minyak melalui SPM. Sedangkan metode Analisa Hierarki Proses akan digunakan untuk memilih antara beberapa Solusi alternatif yang sebelumnya telah diperoleh dari proses bertukarpikiran antara para pakar dan pengambil Keputusan. Lima krterua yang akan digunakan sebagai dasar pertimbangan adalah biaya, kehandalan & kualitas, penjadwalan, perawatan dan pengoperasian. Tujuan akhir dari studi ini adalah diharapkan untuk dapat mengoptimalkan proses transfer minyak melalui SPM.