digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2024 SK PP Final Project_Feysa Aura_19221022
PUBLIC Jufrizal Effendi, S.Sos

SAFEUR menyasar orang tua milenial (usia 25-45 tahun) dan siswa SMP (usia 13-15 tahun). Namun, wawasan Instagram menunjukkan bahwa kami hanya menjangkau 1,6% dari target pengguna kami. Penelitian pendahuluan dengan 70 responden yang valid mengungkapkan adanya keterputusan antara persepsi pelanggan dan nilai-nilai merek kami, dengan masukan yang menyebutkan masalah seperti "Tidak Dapat Dibaca", "Tidak Mencolok", "Tidak Menarik", dan "Monoton". Perbedaan ini, serta komentar anak-anak mengenai warna dan desain yang tidak menarik, menyoroti tantangan dalam membangun kesadaran dan mengembangkan produk kami. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan merek SAFEUR melalui pengembangan merek dengan mengidentifikasi dan mengatasi area utama yang perlu ditingkatkan dari elemen SAFEUR yang akan memastikan pertumbuhan jangka panjang dan keunggulan kompetitif. Dalam hal ini, SAFEUR melakukan penilaian elemen merek untuk mengumpulkan elemen asosiasi dari target pasar SAFEUR. Studi ini mengusulkan solusi strategis berdasarkan wawasan pelanggan, teori ahli, dan kondisi bisnis SAFEUR. Temuan utama menunjukkan perlunya memperbaiki kemasan Perahu Danau Toba, menyempurnakan slogan merek, dan meningkatkan komunikasi pasar. Selain itu, mengatasi pengucapan merek yang tidak jelas, merevisi nilai-nilai budaya dalam kemasan, menciptakan alur cerita produk yang lebih bermakna, dan mengamankan hak paten merupakan langkah-langkah penting menuju daya saing. Dengan menggunakan model Ekuitas Merek Berbasis Pelanggan (CBBE) Keller, penelitian ini berfokus pada penciptaan ekuitas merek berbasis pelanggan dan komunikasi pemasaran yang konsisten. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan, dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk wawancara mendalam dan memvalidasi dengan pendekatan kuantitatif menggunakan survei kuesioner. Melalui wawancara mendalam kualitatif terhadap 10 responden yang terdiri dari orang tua milenial berusia 25 hingga 44 tahun di Bandung dan Bekasi yang belum membeli dan pernah membeli produk SAFEUR namun mengetahui dan mengikuti @safeurtech di Instagram. Selain itu, data ini divalidasi oleh 200 responden survei kuesioner yang terdiri dari pasangan suami istri milenial di Bandung dan Bekasi. Ruang lingkup dan batasan penelitian ini menganalisis penilaian elemen merek untuk mengevaluasi ekuitas merek. Untuk menganalisis solusi alternatif, penulis menggunakan analisis kelayakan finansial menyarankan untuk memprioritaskan penciptaan ekuitas merek berbasis pelanggan, membuka magang pemasaran, dan mengembangkan pedoman merek baru dalam kurun waktu Q4 2024–Q4 2024 yang diproyeksikan jangka waktu implementasi dari Oktober hingga Desember–pemasaran anggaran. Fokus strategis ini diharapkan dapat memperkuat posisi pasar SAFEUR, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memastikan kemampuan beradaptasi dan ketahanan merek dalam lanskap pasar yang kompetitif.