digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Dirga David Suhendi
PUBLIC Alice Diniarti

Penelitian ini dilakukan di Prospek Darknir, yang terletak di Blok Segnam, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Indonesia. Latar belakang penelitian ini bermula dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan pada tahun 2019-2020 oleh Unit Geomin PT Antam Tbk di Prospek Darknir., yang belum melibatkan analisis komprehensif khususnya dalam justifikasi pengeboran DSG-19-001. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis yang lebih mendalam dengan memanfaatkan data litologi, alterasi, geokimia, dan geofisika untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap mengenai sistem mineralisasi yang berkembang di Prospek Dakrnir. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan analisis data pemetaan geologi, data pengambilan sampel tanah, data survei geofisika groundmagnetic, serta data pengeboran inti dengan kode DSG-19-001. Prospek Darknir terdiri dari litologi batuan intrusif plutonik diorit hornblendebiotit (HBD) dan monzodiorit (MZD) yang berasal dari kompleks Antares yang diintrusi oleh andesit basaltik porfiritik (BAP), diorit biotit (BTD), dan monzodiorit kuarsa (QMD). Alterasi di prospek ini didominasi oleh alterasi kloritik yang dibagi menjadi zona propilitik luar dan propilitik dalam, selain itu terdapat juga alterasi serisitik dan argilik pada zona struktur. Pengeboran DSG-19-001 di Prospek Darknir dilakukan di lokasi dengan anomali Cu dan Mo berdasarkan hasil pemetaan geologi dan pengambilan sampel tanah. Pengeboran ini juga mempertimbangkan data geofisika groundmagnetic yang menunjukkan nilai magnetik tinggi yang diperkirakan merupakan intrusi pembawa mineralisasi porfiri. Penembusan pada pengeboran DSG-19-001 dibagi ke dalam 6 zona, yaitu: zona alterasi garnet, zona urat kuarsa sulfidasi rendah dan intermediet, zona outer porphyry “D” vein, zona inner porphyry “D” vein, zona outer porphyry “B” vein, dan zona inner porphyry “B” vein yang pembagiannya berdasarkan karakteristik mineralisasi. Pengeboran DSG-19-001 juga diiterpretasikan telah menembus sistem endapan mineral porfiri bagian luar yang dicirikan oleh kehadiran “B” vein yang saling memotong pada batuan teralterasi propilitik dalam dengan penembusan terbaik 133,85 m @ 0,1% Cu, 28,4 ppm Mo, dan 0,03 ppm Au pada kedalaman 700 – 833,85 m. ii Zona sentral dari mineralisasi porfiri yang berpotensi mengandung kadar tembaga-molibdenum yang lebih tinggi belum terjangkau oleh pengeboran DSG- 19-001 pada Prospek Darknir. Meskipun demikian, terdapat peningkatan kadar Cu dan Mo seiring dengan bertambahnya kedalaman lubang bor yang juga disertai dengan peningkatan nilai suseptiblitas magnetik dan kehadiran mineralisasi kalkopirit dan molibdenit. Temuan ini memperkuat keyakinan bahwa mineralisasi Cu-Mo pada pengeboran DSG-19-001 masih open to depth sehingga prospek ini sangat menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut. Prospek Darknir, DSG-19-001, porfiri tembaga-molibdenum, kalkopirit, molibdenit, kompleks Antares.