Senyawa karbon dapat berada di udara ambien dan menjadi komponen penting dari
PM2,5 dalam bentuk karbon organik (OC) dan elemen karbon (EC). Penelitian ini
betujuan untuk menentukan konsentrasi PM2,5 yang berada di udara ambien Kota
Bandung, menentukan karakteristik karbon organik dan elemen karbon dalam
PM2,5, dan mengestimasi konsentrasi karbon organik sekunder (SOC), serta
mengidentifikasi sumber pencemar dari PM2,5 berdasarkan karakteristik OC dan
EC. Pengambilan sampel dilakukan di atap Gedung PAU Institut Teknologi
Bandung pada rentang waktu 15 November 2023 hingga 4 Desember 2023 dengan
jumlah sampel sebanyak 14. Konsentrasi PM2,5 dianalisis menggunakan metode
gravimetri, sedangkan konsentrasi karbon organik dan elemen karbon dianalisis
menggunakan konsep TOR (Thermal Optical Reflectance) sesuai protokol
IMPROVE_A. Hasilnya diperoleh konsentrasi PM2,5 rata-rata sebesar 47,278 ±
9,307 ?g/m3
. Adapun konsentrasi OC rata-rata sebesar 7,4389 ± 1,3827 ?g/m3
dan
EC rata-rata sebesar 2,0224 ± 0,4051 ?g/m3
dengan karbon total berkontribusi ratarata sebesar 20,39% terhadap PM2,5. Rasio OC/EC yang diperoleh berada pada
rentang 2,9 – 4,7 dengan rata-rata sebesar 3,7 dan estimasi konsentrasi karbon
organik sekunder sebesar 1,5753 µg/m³ yang berkontribusi 20,46% dari karbon
organik yang terdapat dalam PM2,5. Berdasarkan karakteristik OC dan EC,
diidentifikasi sumber pencemar utama dari PM2,5 di Kota Bandung berasal dari
emisi kendaraan bermotor dan pembakaran biomassa.