digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan

PT X merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi mesin khusus untuk industri otomotif yang menggunakan sistem produksi Make-To-Order (MTO). Berdasarkan data primer yang diperoleh dari ERP perusahaan, didapatkan 37,68% operasi mengalami keterlambatan. Dengan menggunakan fishbone diagram, peneliti menentukan bahwa akar permasalahan yang akan diselesaikan dari penelitian ini adalah belum adanya sistem penjadwalan yang mencakup proses perakitan dan memenuhi kebutuhan penjadwalan ulang. Kasus penjadwalan job shop pada PT X merupakan NP-hard problem sehingga perlu diselesaikan dengan algoritma heuristik. Pada penelitian ini, peneliti akan mengembangkan usulan metode penjadwalan yang mencakup tahap perakitan dan kebutuhan penjadwalan ulang dengan menggunakan algoritma heuristik. Setelah mempertimbangkan beberapa alternatif algoritma heuristik untuk kasus job shop, penelitian ini mengusulkan penggunaan algoritma algoritma matrix heuristic sebagai metode yang digunakan untuk penjadwalan di PT X karena algoritma ini dapat digunakan untuk penjadwalan produksi berjenis job shop dan dapat mengolah data dalam jumlah banyak. Walaupun algoritma ini belum mencakup tahap perakitan dan memenuhi kebutuhan penjadwalan ulang, tetapi algoritma ini fleksibel sehingga dapat dikembangkan untuk memenuhi kedua kebutuhan tahap perakitan dan penjadwalan ulang. Peneliti juga mengusulkan penggunaan relative remaining processing time (RRP) sebagai priority dispatching rule dan earliest due date (EDD) sebagai tie-breaking rule untuk algoritma matrix heuristic. Berdasarkan hasil penelitian, algoritma matrix heuristic yang dikembangkan mampu menghasilkan solusi yang lebih baik untuk menjadwalkan proses produksi 5 produk dengan pengurangan makespan sebesar 1292,2 jam atau 12,37%. Pengurangan makespan terjadi karena aturan RRP yang digunakan sebagai priority dispatching rule mempertimbangkan faktor pacing dan structural dependence. Selain itu, algoritma ini juga dapat mengakomodasi kebutuhan penjadwalan ulang.