Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Saat ini, teknologi berkembang dengan sangat cepat sehingga banyak layanan yang
disediakan oleh suatu institusi dengan memanfaatkan teknologi, begitu juga dengan
kampus ITB yang menjadi salah satu role model dalam penerapan smart campus.
Layanan daring yang diberikan oleh ITB masih terpisah-pisah satu sama lain,
diunggah dalam website atau aplikasi yang berbeda-beda. Hal tersebut seringkali
membuat para pengguna, baik para mahasiswa, dosen, dan yang lainnya menjadi
bingung ketika hendak mengakses layanan. Misalnya saja, layanan akademik
mahasiswa yang di-support oleh 4 web/aplikasi berbeda seperti akademik.itb.ac.id,
edunex.itb.ac.id, MySIX ITB, dan Cognisia Mobile. Selain itu, hal ini menyebabkan
banyak layanan tidak diketahui oleh para user. Contoh layanan yang jarang diketahui
mahasiswa misalnya saja mengenai layanan kesehatan yang bisa dilakukan reservasi
secara online, atau layanan shuttle pada website jatinangor.itb.ac.id/shuttle.
Berdasarkan permasalahan tersebut, dengan menggunakan langkah-langkah design
science research methodology dan dengan bantuan arsitektur enterprise dirancang
suatu aplikasi mobile yang dapat mengintegrasikan layanan yang disediakan ITB
supaya pengaksesan layanan ITB dapat menjadi lebih mudah dan praktis. Layanan
yang akan diintegrasikan yaitu akademik.itb.ac.id, edunex.itb.ac.id, MySIX ITB,
Cognisia Mobile, itb.ac.id, karir.itb.ac.id, jatinangor.itb.ac.id/shuttle, lib.itb.ac.id,
ITB Library, saraga-sabuga.itb.ac.id, yankes.itb.ac.id, dan aplikasi pihak ketiga
Parkee. Namun, tidak semua fitur akan diintegrasikan dalam aplikasi mobile
tersebut. Fitur-fitur yang diintegrasikan diambil berdasarkan hasil analisis kondisi
terkini, hasil kuesioner dari 268 mahasiswa, dan dari pengalaman penulis pribadi.
Untuk menguji keberhasilan aplikasi mobile tersebut, akan dilakukan pengujian
dengan penyebaran kuesioner dan dilakukan analisis berdasarkan skala rating.
Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan penilaian mengenai kemudahan
dan kepraktisan pengaksesan sebelum dan sesudah adanya aplikasi mobile integrasi.
Evaluasi dibantu dengan suatu Mock Up desain yang berguna untuk menyelesaikan
kasus-kasus buatan (artificial environment). Berdasarkan hasil pengujian tersebut,
diperoleh 204 responden dan terbukti bahwa aplikasi mobile yang dirancang dapat
meningkatkan kemudahan sebesar 124% dan kepraktisan sebesar 127% dalam
pengaksesan layanan, serta rancangan layak untuk diimplementasikan.