Penelitian ini mempelajari proses kompleks pengembangan Terminal Energi Hijau
pertama di Indonesia, proyek yang diinisiasi oleh EHS, salah satu penyedia logistik
di bidang energi, menggunakan pendekatan kualitatif yang komprehensif yang
menggabungkan Soft Systems Methodology (SSM) dengan metode pengumpulan
dan analisis data yang ketat. Tujuan studi ini adalah mengembangkan model
kemitraan yang menyeimbangkan beragam kepentingan berbagai pemangku
kepentingan demi keberhasilan jangka Panjang guna mendukung transisi menuju
energi berkelanjutan. Pendekatan partisipatif digunakan untuk melibatkan
pemangku kepentingan sejak tahap awal.
Dengan memanfaatkan SSM, penelitian ini mengembangkan model kemitraan yang
optimal. Data dari wawancara, analisis dokumen, dan studi pasar mengungkapkan
pendekatan bertahap untuk berbagai jenis bahan bakar, dengan Pemilik Lahan dan
EHS sebagai pemegang saham di semua Special Purpose Vehicle (SPV). Temuan
dari studi ini menekankan pentingnya pengelolaan dan kolaborasi pemangku
kepentingan dalam mengembangkan sumber energi ramah lingkungan dan
keberhasilan operasional. Penelitian ini menyajikan kerangka kerja untuk
menyeimbangkan beragam kepentingan dan mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan dalam industri energi yang terus berubah.