digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Hendy Eka Hardana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Hendy Eka Hardana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Hendy Eka Hardana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Hendy Eka Hardana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Hendy Eka Hardana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Hendy Eka Hardana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Hendy Eka Hardana
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini mengkaji potensi hidrogen sebagai sumber energi terbarukan dengan fokus pada produksi hidrogen hijau (GH2) melalui pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia. Penelitian ini mengeksplorasi kelayakan penggunaan listrik berlebih dari PLTA untuk menghasilkan GH2, yang bertujuan untuk berkontribusi terhadap tujuan nol emisi (NZE) Indonesia pada tahun 2060. Penelitian ini menyoroti pentingnya GH2 dalam transisi energi dan upaya dekarbonisasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kelebihan energi PLTA dapat dimanfaatkan secara efektif untuk produksi GH2 terdekat dengan lokasi co-firing turbin gas (PLTG) Priok Jakarta, sehingga menawarkan solusi energi berkelanjutan dan menyelaraskan dengan peralihan global menuju sumber energi terbarukan. Penelitian ini mengadopsi metode penelitian campuran, yang mengintegrasikan analisis kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini memanfaatkan data historis, melakukan observasi dengan pengambil keputusan di PLN dan kementerian dan menerapkan model keuangan untuk menilai kelayakan produksi GH2. Produksi GH2 yang paling ekonomis dicapai di PLTA kecil Kracak dengan sistem 5 MW, sehingga menghasilkan Levelized Cost of Hydrogen (LCOH) sebesar $2,98/kg. Studi ini mengidentifikasi kriteria utama yang mempengaruhi kelayakan ekonomi produksi GH2, dengan gabungan kelompok pemangku kepentingan yang memprioritaskan Penyusutan Dipercepat/Subsidi, Kesiapan Permintaan Pasar dan Belanja Modal (CAPEX). Studi ini menggarisbawahi perlunya kebijakan yang mendukung dan kerja sama internasional untuk memfasilitasi transisi menuju energi berkelanjutan dan mencapai tujuan NZE. Penelitian ini menyajikan bukti konsep skalabilitas GH2 di Indonesia, yang menunjukkan bahwa PLTA mendukung co-firing GH2 untuk PLTG bisa menjadi pilihan yang tepat. Hal ini mendorong optimalisasi PLTA kecil dan pembentukan klaster GH2 di seluruh pulau di Indonesia untuk melayani pasar negara berkembang. Studi ini menyimpulkan bahwa kondisi geografis Indonesia mendukung produksi energi terintegrasi dengan menggunakan energi air, angin dan matahari, mendorong ekonomi sirkular yang ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.